Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnidaily.com-Medan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut dan Ombudsman RI Perwakilan Sumut punya catatan yang hampir sama tentang 100 hari masa kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution. Keduanya menuntut konsistensi dari menantu Presiden Jokowi itu, bukan hanya sekadar pencitraan semata.
"Indikator keberhasilan ada 3 bidang utama, pendidikan, ekonomi, kesehatan. Kita ingin gebrakan ini tidak hanya festivalisasi atau simbolik," ujar Ketua Bidang Pemenangan Pemilu dan Pemilukada DPW PKS Sumut, Wasis Wiseso Pamungkas saat Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 100 Hari Bobby-Aulia ; Bagaimana? yang digelar DPD KNPI Sumut, di Roman Kopi, Sabtu (5/6/2021) malam.
Menurut dia, banyak janji yang harus ditunaikan oleh Bobby Nasution dan Aulia Rachman dalam memimpin Kota Medan.
Catatan positif atas kebijakan Bobby dalam 100 hari kerja, diakuinya ada beberapa hal seperti penerapan e-parkir untuk meminimalisir kebocoran pendapat asli daerah (PAD).
Sedangkan catatan negatif yakni pelaksanaan Kesawan City Walk yang dianggap terlalu dipaksakan karena dihelat dimasa pandemi.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar, mengatakan apa yang dilakukan oleh Bobby Nasution di 100 hari pertama perlu konsistensi.
Abyadi menyoroti penertiban bangunan liar eks Koran Portibi. Namun, belakangan terhenti.
"(Penertiban) jangan berhenti sampai disitu," ungkapnya.
Dalam perbaikan pelayanan publik, disebut Abyadi juga perlu konsistensi. Di awal gebrakan mencopot lurah, kepling karena kedapatan pungli perlu diapresiasi. Begitu juga respon cepat atas masalah yang ada seperti persoalan sampah dan terhambatnya pembayaran instentif nakes (tenaga kesehatan).
"Di awal terpesona dengan langka Bobby, mulai penertiban bangunan liar di Jalan Ahmad Yani, cuma jangan berhenti sampai di situ," pungkasnya.