Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Ditundanya peletakan batu pertama pembangunan gedung Perpustakaan Kabupaten Samosir berbiaya Rp 9 miliar lebih, kuat dugaan ada permainan yang harus diusut dan dibongkar ke publik Hal ini disampaikan, Ober Gultom, tokoh masyarakat Samosir kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (10/6/2021) menyikapi pemberitaan yang beredar di publik
"Saya melihat rencana pembangunan ini penuh rekayasa dan ada kejanggalan sehingga harus diusut, sebab kuat dugaan telah merugikan keuangan negara," katanya
Ober melihat, ketidakhadiran Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah sejak kontrak sampai pelaksanaan peletakan batu pertama, lalu acara tidak pernah dilapor kepada kepala dinas dan pada saat acara tidak ada kepala dinas yang hadir hingga dana pelaksanaan kegiatan tidak jelas dari mana, bahkan izin pelaksanaan dari Gugus Tugas tidak ada, sehingga sangat wajar ditunda.
Selain itu, panitia PPTK proyek pembangunan gedung perpustakaan itu bukan dari dinas tersebut ,melainkan dari Dinas Koperindag. Belum lagi Pokja di Unit Layanan Pengadaan (ULP) merupakan bentukan bupati sebelumnya, sehingga hal ini perlu dilakukan perubahan demi kebaikan Samosir ke depan.
"Saya tegaskan saya tidak ada kepentingan dengan proyek itu, saya mau itu dikerjakan dengan terang benderang, jangan ada korupsi dan kolusi dalam pembangunan itu. Jadi ini harus diusut. Hilangkan rekayasa di Kabupaten Samosir dengan zero korupsi,” tegasnya.
Tidak lupa ia meminta Unit Layanan Pengadaan (ULP) segera menyampaikan ke publik tentang pemilihan rekanan, sebab ada penawaran terendah dengan selisih dua miliar yang perlu publik ketahui.
BACA JUGA: Rapidin Simbolon Sesalkan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perpustakaan Ditunda
Rencana peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Samosir yang berbiaya Rp 9 miliar yang sedianya pada Rabu (9/6/2021) ditunda dan diduga karena saling rebut pekerjaan. Padahal undangan acara peletakan batu pertama ditandatangani oleh Bupati Samosir, Vandiko Gultom.
Ketua Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat (FKTM) Kabupaten Samosir, Obin Naibaho di hadapan wartawan mengaku kecewa atas ditundanya acara tersebut, padahal masyarakat dan perwakilan unsur Muspida sudah hadir.