Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) diharapkan menjadi solusi pengembangan kopi Arabika. Sistem pemasaran adalah permintaan yang belum berkelanjutan sehingga produksi masih belum bisa ditingkatkan. Dimasa pandemi Covid-19 turut menyeret penjualan kopi Arabika Sipirok terbatas.
"Dengan hadirnya Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), dinilai menjadi solusi akan masalah sistem pemasaran," kata Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu usai menerima audensi Pengurus MPIG Tapsel di Ruang Rapat Bupati Tapsel, Selasa (15/6/2021).
Dolly Pasaribu mengatakan di masa pandemi Covid-19, membuat pergerakan menjadi terbatas dalam pemasaran kopi Arabika Sipirok. Padahal, kopi Arabika Sipirok telah dijadikan ekspos, saat kunjungan tim dari Kementerian Perdagangan yang membahas mengenai potensi di Tapsel.
"Namun begitu, masih optimis peluang bergairah kembali mengingat Sertifikasi Indikasi Geografis Kopi Arabika Sipirok adalah nilai jual khusus bagi penikmat kopi seluruh dunia," katanya.
Pihaknya merasa suasana pandemi yang di satu pihak membatasi aktifitas mobilisasi seseorang, menyebabkan perkembangan bisnis dan sosial media justru semakin meningkat
"Sehingga hal ini pula yang menjadi pintu masuk semakin meluaskan dan memasarkan Kopi Arabika Sipirok dengan memanfaatkan teknologi," kata Dolly.
Dikatakan, bahwa Pemkab Tapsel selalu mengambil peran sendiri guna memajukan kopi Arabika Sipirok. Pemkab Tapsel turut berkontribusi terhadap petani kopi, baik dalam pemberian pupuk, bibit, atau pemasaran produksinya.
"Kita sama-sama berjuang, dan kami meminta para penggiat kopi agar menjamin mutu dari produk itu sendiri,"katanya.
Ketua MPIG Tapsel Suryadi sebelumnya mengatakan, bahwa pengurus MPIG Tapsel di bentuk pada tahun 2015 atas inisiasi dari Dinas Perkebunan Sumatera Utara serta Dinas Perkebunan Tapsel. Indikasi geografis ini merupakan turunan dari UU No.20/2016 tentang merek dan indikasi geografis yang bertujuan sama seperti merk. Hanya saja, merk miliki perseorangan, sedang indikasi geografis milik komunal atau masyarakat.
Kadis Pertanian Tapsel Bismark Maratua secara terpisah, Rabu (16/6/2021) mengatakan, bahwa Dinas Pertanian sangat konsisten dalam mendukung Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG).
"Saya berharap agar MPIG benar-benar dapat menjaga kualitas Kopi Arabika Sipirok sehingga kedepan dapat mengembangkan pemasarannya ke berbagai daerah baik dalam negeri maupun luar negeri," kata Bismark.