Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Medan jumlah orang yang terpapar semakin meningkat. Data pada Minggu 20 Juni 2021, jumlah pasien positif mencapai 17.384, jumlah tersebut bertambah 87 dari hari sebelumnya. Sedangkan untuk pasien sembuh 15.857.
Jika dilihat lebih jauh penambahan kasus positif rata-rata perhari 80 kasus, itu terjadi sejak 16 Juni 2021. Melihat fakta itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan tetap keukeh menggelar pembelajaran tatap muka.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan, orangtua murid diberikan kebebasan apakah mengizinkan anaknya untuk mengikuti belajar tatap muka atau malah tidak.
"Gak bisa dipisahkan antara kesehatan dan psikis anak, seperti saya bilang tadi, kejenuhan, komunikasi, sosialisasi penting. Tapi bukan mengorbankan anak karena pendemi. Ini pilhan untuk orang tua yang selama ini sudah setahun lebih membimbing anaknya belajar secara daring, secara psikologis dan sosialisasi, tidak ada paksanaan untuk orangtua," ujar Bobby saat meninjau simulasi belajar tatap muka di SMP Negeri 1 Medan, Senin (21/6/2021).
Diakuinya belajar online atau daring satu tahun terakhir telah mengganggu psikologi anak atau murid. Saat meninjau simulasi, dia sempat bertanya kepada beberapa murid.
"Tadi saya tanya di dalam, kenal gak sama teman di depannya, teman di kana kirinya? Kenal tapi tidak pernah ketemu langsung, pernah ketemu sekali dan dua kali, itupun saat mau melakukan simulasi. Psikologis berbeda, itu diperhatikan, itu yang perlu dilihat, covid iya, bukan hanya materi pembelajaran anak tapi juga mengembangkan cara dia berkomunikasi, bersosialisasi, ini juga penting," terangnya.
Dalam menerapkan belajar tatap muka ini, Bobby menegaskan bahwa protokol kesehatan tetap diutamakan. Sebelum masuk ke areal sekolah atau kelas, murid wajib mencuri tangan serta memakai masker.
Dalam satu pekan hanya diperbolehkan dua hari menggelar belajar tatap muka dengan durasi dua jam per hari.
"Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar akan diputarkan video untuk mengingatkan dan menginfokan kepada adik-adik kita tentang prokes agar mengikuti kegiatan belajar mengajar langsung. Ini setiap hari sebelum mulai kegiatan belajar mengajar, biar adik-adik kita benar-benar menanamkan prokes yang merupakan suatu kewajiban. Tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi diluar sekolah. Sesuai petunjuk yang diberikan dari satu hari, adik-adik kita hanya mengikuti dua jam pelajaran, seminggu dua kali," paparnya.