Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tren peningkatan kasus Covid-19 dikhawatirkan akan kembali menekan laju ekonomi termasuk di Sumatra Utara (Sumut). Pasalnya, konsumsi diperkirkan akan tersendat karena mobilitas masyarakat kembali terbatas. Namun menurut pengamat ekonomi, perekonomian diperkirakan masih berjalan secara normal.
"Karena dibanding periode yang sama tahun 2020, kondisi ekonomi di triwulan II-2021 lebih baik. Jadi ekonomi Sumut akan bisa tumbuh sekitar 5,5% hingga 6,5%," kata pengamat ekonomi Sumut dari Universitas Sumatra Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo, Senin (21/6/2021).
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumut di triwulan II-2021 akan berada di angka 5-6,5%. Triwulan II-2021 akan menjadi puncak pertumbuhan ekonomi Sumut. Optimisme perbaikan mengindikasikan ekonomi dapat kembali tumbuh positif didukung oleh perkembangan berbagai indikator terkini serta adanya faktor base effect.
Selain itu, terus menguatnya kinerja ekonomi dunia akan mendorong akselerasi produksi eksportir dari usaha tambang dan industri pengolahan. Usaha bangunan dan perdagangan juga akan mengalami akselerasi sejalan dengan semakin kondusifnya kegiatan operasional proyek baik PSN terkait infrastruktur, optimisme UUCK, dan ekspansi swasta, serta adanya HBKN Idulfitri yang akan mendorong aktivitas penjualan eceran.
Wahyu mengatakan, saat ini memang sejumlah faktor mendukung perbaikan ekonomi Sumut dan faktor penambahan kasus Covid-19 belum mengubah ekspektasi tersebut. Meski prediksi ini bisa bias ke bawah atau ke atas, namun kondisi saat ini memang jauh lebih baik dari tahun lalu.
"Tentu diharapkan membaiknya ekonomi secara umum akan menjaga pendapatan masyarakat dan penerimaan pajak bagi Pemerintah Daerah sehingga akan menopang konsumsi. Karena memang sangat diharapkan konsumsi kembali berkontribusi untuk mendongkrak ekonomi Sumut," kata Wahyu.