Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Sebanyak 15 desa di 8 kecamatan, Kabupaten Tapanuli Utara, menjadi lokasi fokus (lokus) penanganan stunting tahun 2021. Lokus akan diperluas hingga 38 desa pada tahun 2022. Hal itu terungkap dalam Rembuk Stunting Intervensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Terintegrasi Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa (29/6/2021) di Gedung Sopo Partukkoan Tarutung.
Hadir pada saat itu, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung didampingi Kadis Kesehatan Alexander Gultom; Kepala Bappeda ,Luhut Aritonang; Ketua DPRD Taput, Poltak Pakpahan; Tim Ahli Bangda Kementerian Dalam Negri Regional I, Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Utara, beberapa perangkat daerah terkait, camat dan kepala desa yang menjadi Lokus serta berbagai lintas sektoral terkait.
Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Bupati Taput mengatakan agar semua sektor terkait bekerja secara terintegrasi agar upaya penurunan stunting termasuk saling mendukung antara APBN, APBD dan Dana Desa. Selain merupakan program Pemerintah Pusat, upaya penurunan stunting ini sebagai salah satu upaya untuk wujudkan pencapaian visi kita sebagai Lumbung SDM berkualitas. Diperlukan penanganan dari lintas perangkat daerah dan kepala desa, lintas sektoral sehingga upaya ini terintegrasi, perlu koordinasi dan sinergitas yang baik di seluruh lini.
Rembuk Stunting kenudian dilanjutkan dengan pemaparan langkah dan upaya penanganan stunting di Taput yang disampaikan oleh Tim Ahli Bangda Kemendagri Reg. I Rizal Effendi, Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Provsu Sri Agustina Sembiring dan Kadis Kesehatan Taput Alexander Gultom.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan Penandatanganan Komitmen Penurunan Stunting oleh Kepala Desa, Camat, Dinas Kesehatan Taput, Kepala Bappeda Taput dan Bupati Taput.
Dalam laporannya Kepala Bappeda, Luhut Aritonang, menjelaskan, sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Tapanuli Utara bahwa pada tahun 2021 telah ditetapkan 15 desa di 8 kecamatan yang menjadi lokus stunting dan pada tahun 2022 diperluas lagi hingga di 38 desa.
"Selain diterbitkannya ketentuan-ketentuan dan kegiatan yang telah ditampung pada APBD Taput Tahun 2021sebagai dasar pelaksanaan, kita telah mengusulkan anggaran pada tahun depan di beberapa perangkat daerah sebagai bentuk intervensi percepatan penurunan stunting," jelas Luhut Aritonang.