Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Alat tes swab antigen COVID-19 kini marak diperjualbelikan secara bebas melalui e-Commerce dan media sosial. Bahkan, beberapanya dibanderol dengan harga jauh lebih murah dibanding layanan swab di klinik.
Namun ditegaskan, tes swab memerlukan teknik khusus, bukan sembarang memasukkan dan mengusap tangkai swab ke dalam hidung.
Dokter spesialis mikrobiologi, dr Enty, SpMK menegaskan, tes swab COVID-19 perlu dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terlatih. Baik swab nasofaring (hidung) dan orofaring (tenggorokan) pada pemeriksaan antigen atau PCR SARS CoV-2.
Pasalnya jika dilakukan dengan cara yang salah, justru bisa menimbulkan hasil tes tidak akurat atau cedera.
"Swab nasofaring (via lubang hidung) yang tidak tepat lokasi atau tidak tepat caranya dapat menyebabkan hasil false negatif. Lalu refleks pasien seperti bersin mendadak, bisa berbahaya saat tangkai swab masih posisi di dalam. Berisiko terjadinya trauma atau luka," terangnya pada detikcom, Selasa (29/6/2021).
Begitu pula tes swab melalui mulut. Jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar, dapat menyebabkan refleks vagal.
"Swab orofaring (via mulut) yang tidak tepat dilakukan dapat berisiko mencetuskan reflek vagal ditandai dengan tekanan darah menurun, gangguan pernafasan, pingsan, dan gejala refleks vagal lainnya," lanjut dr Enty.(dth)