Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Per Mei 2021, neraca perdagangan luar negeri Sumatra Utara (Sumut) mencatatkan surplus dan sudah untung US$ 2,492 miliar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, total ekspor Sumut per Mei 2021 mencapai US$ 4,497 miliar sedangkan impor baru sebesar US$ 2,004 miliar.
Koordinator Fungsi Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-butar, mengatakan, keuntungan terbesar Sumut berasal dari perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Ekspor Sumut ke AS tercatat mencapai US$ 565,016 juta sementara impor hanya US$ 156,049 juta. "Jadi Sumut untung US$ 409,968 juta berdagang dengan AS. Ini keuntungan terbesar dari perdagangan dengan 10 negara mitra utama," katanya, Jumat (2/7/2021).
Keuntungan terbesar kedua berasal dari Rusia sebesar US$ 209,445 juta dimana ekspor mencapai US$ 227,830 juta sementara impor hanya US$ 18,385 juta. Selanjutnya dengan Jepang senilai US$ 202,869 juta dimana ekspor mencapai US$ 229,814 juta dan impor hanya US$ 26,945 juta. Sumut juga untung US$ 149,828 juta berdagang dengan India dan US$ 134,498 juta dengan Pakistan.
Namun di periode yang sama, kata Dinar, Sumut juga masih defisit berdagang dengan Singapura sebesar US$ 188,482 juta. Kemudian Argentina sebesar US$ 87,863 juta dan dengan Australia defisit US$ 77,080 juta.
"Di 10 besar negara mitra dagang utama, Sumut juga rugi berdagang dengan Brasil senilai US$ 22,130 juta dan dengan Malaysia sebesar US$ 21,952 juta. Namun, secara keseluruhan, Sumut masih bisa mempertahankan keuntungan karena mampu menggenjot ekspor terutama sektor industri," kata Dinar.