Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov. Ada beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan itu dari mulai rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin hingga kerjasama perdagangan dan vaksin COVID-19.
"Kami masih terus membahas persiapan rencana kunjungan Presiden Putin ke Indonesia, sembari menunggu waktu yang tepat untuk kunjungan tersebut," kata Retno dalam sambutannya, yang disiarkan secara virtual, Selasa (6/5/2021).
Pada saat kunjungan Presiden Putin, kedua negara akan menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis. Perjanjian tersebut diharapkan dapat menguatkan kerjasama dan peningkatan hubungan kedua negara.
Salah satu upaya untuk mengintensifkan hubungan kedua negara, Menlu Retno dan Menlu Lavrov baru saja menandatangani dokumen Rencana Konsultasi antara Kementerian Luar Negeri kedua negara untuk periode 2021-2023.
Adapun kunjungan Menlu Lavrov ke Indonesia ini merupakan rangkaian dari kunjungannya ke negara-negara di kawasan. Pada sore ini Menlu Retno dan Menlu Lavrov akan bersama-sama memimpin pertemuan spesial ASEAN-Russia Foreign Ministers' Meeting.
Diketahui, Indonesia saat ini menjadi koordinator kemitraan ASEAN-Rusia. Pertemuan ini dalam rangka memperingati 25 tahun Kemitraan ASEAN-Rusia.
Membahas 4 Isu Kesehatan-Keamanan
Ada empat isu utama yang dibahas dalam pertemuan antara Menlu Retno dan Menlu Lavrov. Diantaranya dari mulai membahas isu kerjasama kesehatan, perdagangan dan investasi, pendidikan, dan keamanan.
Kerjasama Kesehatan
Menlu Retno mengatakan dalam pertemuan itu dibahas juga kerjasama jangka pendek hingga jangka panjang, misalnya kerjasama jangka pendek terkait isu penyediaan vaksin, obat-obatan terapeutik dan diagnostik.
Retno mengatakan kerjasama akan dilakukan sesuai dengan peraturan pedoman dari otoritas kesehatan kedua negara dan juga WHO. Sekedar informasi, bulan lalu Kepala badan POM Indonesia telah berkunjung langsung ke Rusia untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Sputnik V.
Sejak awal pandemi, Indonesia dan Rusia telah bekerja sama untuk mengatasinya. Presiden Joko Widodo dan Presiden Vladimir Putin melakukan pembicaraan telepon pada Maret 2020 terkait kerja sama untuk menangani pandemi.
Kerjasama ini akan semakin diperkuat dengan MoU Kesehatan (MoU on health cooperation), kerja sama kedua negara yang sedang difinalisasi saat ini. Adapun tujuan MoU tersebut akan menjadi dasar komitmen kedua negara untuk bekerjasama memproduksi vaksin.
"MoU ini diharapkan akan menjadi dasar bagi kerjasama kesehatan di media jangka menengah dan jangka panjang termasuk rencana untuk bersama-sama memproduksi vaksin antara Indonesia dan Rusia," ungkapnya.
Kerjasama Perdagangan dan Investasi
Dalam pertemuan itu Indonesia dan Rusia kembali membahas kerjasama perdagangan dan investasi. Indonesia dan Rusia memiliki target perdagangan sebesar 5 Miliar USD pada tahun 2020, namun target tersebut tidak terealisasi karena akibat pandemi Corona.
"Kami paham target ini belum dapat terealisasi karena
pandemi. Oleh karena itu kami berdua menguatkan komitmen meningkatkan perdagangan kedua negara," katanya.
Upaya meningkatkan kerjasama perdagangan kedua negara antara lain melalui upaya memaksimalkan kelompok kerja kedua negara atau working group pada sektor yang menjadi prioritas kedua negara yaitu agrikultur, kelautan dan perikanan, perdagangan, investasi dan industri. Kedua, mempercepat penyelesaian dokumen-dokumen yang tertunda di bidang kerjasama ekonomi antara lain MoU di bidang transportasi, pertanian,perikanan, dan ekonomi kreatif.
Serta menyelesaikan isu-isu yang menjadi hambatan perdagangan produk-produk unggulan kedua negara. Kemudian mengenai kerjasama investasi, Menlu Retno telah menyampaikan terkait Undang-Undang Cipta Kerja dan pendirian Investment Authority.
"Saya mendorong perusahaan Rusia untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di sektor infrastruktur, infrastruktur digital, kesehatan dan logistik," ujarnya.
Kerjasama Pendidikan
Selanjutnya kerja sama pendidikan. Saat ini, terdapat 600 mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia, Menlu Retno menyampaikan apresiasi atas dukungan Rusia untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para pelajar dan warga negara Indonesia di Rusia.
"Saya juga menyampaikan permintaan akses ratusan pelajar Indonesia
yang akan belajar ke Rusia, tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Saya juga menyambut baik tawaran Rusia untuk kerjasama pendidikan diplomatik untuk tahun 2022," imbuhnya.
Kerjasama Keamanan
Pemerintah Indonesia dan Rusia juga membahas kerjasama di bidang keamanan. Menlu Retno menyampaikan pentingnya kerjasama di bidang keamanan siber.
Selain masalah bilateral, Menlu Retno dan Menlu Rusia Lavrov juga membahas isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama. Misalnya mengenai Myanmar, Menlu Retno menekankan pentingnya menindaklanjuti Lima Poin konsensus (5PC).
"Diperlukan komitmen Militer Myanmar untuk bekerja sama dengan pihak lain negara anggota ASEAN untuk menindaklanjuti 5PC. Saya meminta kepada Rusia untuk memberikan dukungan implementasi 5PC," ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai kerja sama Indo-Pasifik. Indonesia akan menghargai dukungan Rusia terhadap kerjasama dengan Pasifik.
"Selain itu kami juga membahas tentang presidensi Indonesia di G20. Dan saya juga mendengar dukungan Russia bagi presidensi Indonesia di G20 tahun depan," katanya.(dtc)