Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tapsel. Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Pasaribu menyembelih seekor hewan kurban untuk Muslim minoritas di Desa Sibulele, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapsek. Pengolahan kurban dikerjakan secara bergotong royong bersama warga non-Muslim yang ada di desa itu. Begitu juga dagingnya dinikmati bersama.
Alasan bupati berkurban di desa Sibulele ini melihat pengalaman tahun sebelumnya dimana warga Muslim yang hanya 12 kepala keluarga itu tidak pernah menikmati daging kurban. Akibat mereka tidak mampu berkurban. Dengan adanya kurban di alokasikan ke desa tersebut membuat warga Muslim dan non-Muslim ikut secara bersama menikmati indahnya berbagi di hari raya Iduladha.
"Di Desa Hurase di sana minoritas Muslim hanya 12 kepala keluarga, yang tentunya sangat jarang menerima daging kurban. Karena untuk menyembelih satu ekor sapi warga di sana mengaku tidak sanggup. Maka mereka bermusyawarah agar kurban dilakukan di desa tetangga, yaitu Sibulele. Alhasil warga kedua desa bekerja sama, baik Muslim dan non-Muslim dalam menyembelih hewan kurban. Setelah itu, daging kurban dapat dinikmati warga dua desa baik Muslim ataupun non-Muslim," kata Bupati dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/7/2021).
Bupati meyakini, dalam Islam setelah yang berhak diberikan kepadanya yang menjadi haknya berupa bagian dari potongan hewan kurban tersebut, setelah selesai keseluruhannya, tetap bagian hewan kurban itu bisa dibagi bahkan kepada yang non-Muslim.
"Itulah kebersamaan yang saya inginkan. Kita selalu menjunjung tinggi adat dalihan na tolu. Ada barisan mora. Ada barisan kahanggi, anak boru. Tentulah berbagai masalah bisa kita pecahkan bersama kalau kita mau bermusyawarah dan bertukar pendapat," katanya.
Bupati juga berencana untuk mengadakan salat Iduladha 1442 H di Kecamatan Angkola Muaratais sekaligus menyembelih hewan kurban.
"Pengalaman saya ketika dilakukan pemotongan hewan kurban di satu lokasi, masyarakat justru bergotong royong dan semua pihak terlibat. Bahkan sudah menjadi tradisi untuk memasak dan dimakan bersama. Namun untuk kali ini, lebih baik kegiatan tersebut ditiadakan mengingat kasus terjangkitnya Covid-19 masih cukup tinggi," ujar Bupati.
Dia melihat masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker. Padahal, terjadi peningkatan jumlah penderita Covid-19 di Tantom Angkola. Dia berharap untuk menjalankan prokes dengan baik itu demi keselamatan kita dan keluarga kita.
"Ayo kita sama-sama berikhtiar, berupaya sekuat tenaga agar menekan laju pandemi ini. Dalam berbagai kesempatan kita berdoa agar virus itu hilang dari bumi Tapsel, tentunya hal itu perlu diikuti oleh masyarakat untuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes)," harapnya.
Sementara Ketua TP PKK Kabupaten Tapsel Ny Rosalina Dolly Pasaribu mengatakan, bahwasanya di Tantom Angkola walaupun berbeda suku dan agama tetapi tidak pernah menjadi masalah. Masyarakat selalu hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Dia juga meminta kepada masyarakat Tantom Angkola untuk tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) sebagaimana anjuran pemerintah dengan selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.