Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. DPRD Toba, Sumatra Utara turun ke lapangan mencari tahu hal apa menjadi penyebab penanganan penyebaran virus covid-19 terkesan lamban.
"Kehadiran kami ke Kantor Camat dan Puskesmas Balige untuk mendengar langsung keluhan apa sebenarnya yang dialami sehingga bentuk penanganan penyebaran virus covid-19 terkesen lamban? Harus kita ketahui ketika bentuk penanganan lamban akan berpotensi kepada peningkatan jumlah korban," ujar Ketua Fraksi PKB Sabaruddin Tambunan, Kamis(22/7/2021) di Kantor Camat Balige.
Ia mengatakan, banyak desa dan kelurahan yang sudah di kunjungi di 16 kecamatan di Kabupaten Toba bentuk penanganan pelayanan maupun pencegahan virus covid-19 sangat minim seakan tidak ada anggaran.
"Disini letaknya, hasil kunjungan dan penilaian kami di lapangan perlu kami sampaikan sehingga dapat dikoreksi dan dipastikan bahwa penanganan pandemi adalah prioritas," sebutnya.
Camat Balige, Pantun Josua Pardede menjelasakan bahwa hubungan kerjasama untuk penanganan terpapar virus covid-19 di seluruh desa dan kelurahan berjalan baik dengan menyebut sebagai tim relawan.
"Meski tidak didukung anggaran seluruh perangkat dari desa dan kelurahan sudah berjalan baik sesuai dengan seadanya karena tidak ada dukungan anggaran khusus yang diatur dengan peraturan," ucapnya menyebut hal itu membuat Lurah tidak berani mengambil tindakan.
Kapus Tandang Buhit, dr Freddy Sibarani memaparkan secara transparan bahwa semenjak terjadi pandemi Tahun 2020 hingga saat ini Tim Kesehatan tidak ada penambahan honor atau tunjungan khusus atas penanganan virus covid-19.
"Stigma itu tidak tepat bahwa atas pandemi Tim Kesehatan banyak uang. Secara jujur dapat saya sampaikan selain gaji dan tpp tim kesehatan tidak mendapatkan tunjangan lain. Namun meski demikian tugas dan fungsi kami tetap dijalankan any time(24 jam) terkhusus apabila ada korban terpapar,"terangnya berharap untuk pertanyaan sekaitan anggaran supaya langsung kepada Dinas Kesehatan sebab Puskesmas bukan PA.
Arahan dan Kesimpulan dari Ketua DPRD, Effendi P Napitupulu menyampaikan tingginya penambahan jumlah terpapar virus covid-19 tidak lepas dari dukungan anggaran yang sudah dialokasikan dari hasil refokusing anggaran dan harus dimaksimalkan penanganannya.
"Pemkab Toba harusnya lebih banyak komunikasi maupun koordinsi dengan Legislatif,kalau ada hal-hal yang diragukan untuk menjalankan anggaran seharusnya dibahas secara bersama tidak justru didiamkan," sesalnya.
Lanjut Ketua DPRD, Effendi P Napitupulu menyimpulkan hasil kunjungan masih berlanjut untuk memanggil tim tekhnis yang berkaitan dengan penanganan virus covid-19 termasuk mempertanyakan kemana saja anggaran refokusing di alokasikan.
Hadir dalam kunjungan mendadak lembaga Legislatif selain Ketua DPRD Effendi Napitupulu, Sabaruddin Tambunan juga hadir Robinson Tampubolon, Frans Hendrik Tambunan, Boy Antoni Simangunsong dan Sekwan Agus Sitorus sekaligus merencanakan mengunjungi RS HKBP Balige dan RSUD Porsea.