Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Indonesia (BI) mencatat hingga 19 Juli 2021 telah membeli surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 124,13 triliun. Pembelian itu dilakukan untuk pembiayaan defisit fiskal dan program pemulihan ekonomi nasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan serapan tersebut terdiri dari Rp 48,67 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui mekanisme lelang tambahan atau Greenshoe Option (GSO).
"Bank Indonesia melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana sebagai bagian dari sinergi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah untuk pendanaan APBN 2021," kata Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Jumat (6/8/2021).
Dari sisi kebijakan moneter, bank sentral telah mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dengan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) tetap pada level 3,50%.
"Keputusan sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan karena ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dari COVID-19," ucap Perry.
Kemudian, BI juga melanjutkan penambahan likuiditas ke pasar uang dan perbankan. Tercatat, penyaluran likuiditas ke perbankan sepanjang 2021 ini mencapai Rp 101,10 triliun pada tahun 2021.
"Kami melanjutkan kebijakan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Penguatan strategi operasi moneter terus dilakukan untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif," pungkas Perry.(dtf)