Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rapidin Simbolon resmi menjabat Ketua DPD PDIP Sumut sisa periode 2019-2024. Dia menggantikan posisi Djarot Saiful Hidayat.
Rapidin ditunjuk menjadi pimpinan tertinggi PDIP di Sumut setelah kalah dalam pertarungan Pilkada Samosir. Sebagai petahana, Rapidin Simbolon yang berpasangan dengan Juang Sinaga harus mengakui keunggulan pasangan Vandiko Gultom - Martua Sitanggang, yang diusung banyak partai.
Pertarungan Rapidin-Juang Sinaga dan Vandiko-Martua cukup sengit. Bahkan PDIP yang mengusung pasangan petahana sempat menuding Vandiko-Martua melakukan money politik dengan menggelontorkan Rp 100 miliar untuk membayar Rp 1 juta setiap pemilik suara.
Namun, tuduhan tersebut tidak terbukti di Mahkamah Konstitusi (MK) dan akhirnya Vandiko-Martua dinyatakan sebagai pemenang dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Samosir periode 2021-2024.
Rapidin Simbolon dikenal dekat dengan elite PDIP, khususnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Saat Pemilu 2019, PDIP menjadi pemenang pertama di Samosir. Di mana, PDIP berhasil meraih 8 dari 25 kursi DPRD Samosir.
Begitu juga dengan perolehan suara Jokowi-Ma'ruf juga signifikan. Di Samosir, ppasangan calon nomor urut 1 itu meraih 72.289 suara atau mencapai 97% dari total suara sah 73.715 suara. Sedangkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno hanya meraih 1.426 suara atau 3% dari suara sah.
Saat itu Rapidin masih menjabat Bupati Samosir.
Sehingga muncul asumsi jabatan Ketua DPD PDIP Sumut merupakan "hadiah" kepada Rapidin Simbolon setelah kalah bertarung di Pilkada Samosir.
BACA JUGA: Rapidin Simbolon Pimpin PDIP Sumut, Djarot Fokus Urus Sekolah Partai
Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto, menjelaskan keputusan mengganti Djarot Saiful Hidayat dan menunjuk Rapidin Simbolon sebagai Ketua DPD PDIP Sumut sisa periode 2019-2024 merupakan kewenangan dan hak prerogatif Megawati sebagai ketua umum.
"Ini hanya melanjutkan periode. Melanjutkan itu kewenangan Ibu Ketum, SK sudah diserahkan di DPP, dengan acara rapat kerja daerah khusus (Rakerdasus) secara virtual. Pada saat rakerdasus dipimpin Wasekjen Pak Utut dan ditutup oleh Pak Sekjen Hasto. Hanya ada pergantian posisi ketua, tidak ada yang lain, karena hanya melanjutkan," tegasnya.