Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Sedikitnya 25 hektar lahan sawah milik petani di Dusun 3, Desa Perkebunan Sei Bejangkar, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, terendam banjir. Akibatnya tanaman padi di sawah yang baru memasuki masa tanam (baru ditanam) terancam gagal tanam (mati).
"Sedikitnya 25 hektar lahan sawah di Dusun 3 terendam banjir. Tanaman padi tersebut baru memasuki masa tanam. Kalau dalam 3 hari ini banjir tak kunjung surut, tanaman terancam mati," kata Kepala Desa Perkebunan Sei Bejangkar, Amran, Selasa (17/8/2021).
Ia mengatakan, setidaknya dalam 1 tahun ini sudah 2 kali wilayah Perkebunan Sei Bejangkar khususnya areal persawahan terendam banjir. Ini diakibatkan dari luapan air sungai (air kiriman) dari wilayah Simalungun (Ujung Padang).
"Ini air kiriman dari wilayah Simalungun (Ujung Padang). Solusinya harus ada normalisasi sungai. Harus ada pembicaraan dengan Simalungun," katanya.
Sementara, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batubara, Sa'ban menyampaikan dari data yang diterima, hingga Senin 16 Agustus 2021 pukul 20:00 wib, banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Batubara. Diantaranya ; Desa Kwala Sikasim, Desa Sidomulio dan Desa Perkebunan Sei Balai, Kecamatan Sei Balai. Kemudian Desa Tanjung Mulia dan Desa Sei Mentaram, Kecamatan Nibung Hangus. Sedangkan untuk total objek yang terdampak banjir sampai saat ini masih dalam proses penghitungan.
Untuk proses penanganan, BPBD Kabupaten Batubara melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk menginventarisir yang terdampak serta kerusakan sarana prasarana yang ada. Memberikan karung goni kepada desa yang terdampak banjir. Lalu membangun tanggul sementara untuk mencegah meluasnya banjir.