Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Karangasem, Bali. Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual dalam peletakan batu pertama pembangunan kawasan Pura Besakih.
"Tolong sekali dipelihara seluruh kawasan ini tolong rakyat dididik untuk kebersihan, jangan seperti dulu sampah berserakan, kalau bisa bawalah kantong. Yang namanya sampah itu kan sampah lebih banyak untuk sesajen, itu kan datang dari bahan natural, itu bawa pulang saja kembali, itu akan seperti siklus alam dia akan membusuk dan akan jadi kompos. Pak Koster (Gubernur Bali I Wayan Koster) sempat bilang, yang ditel selalu ibu pikirkan, oh iya karena itu untuk kebaikan," ujar Megawati seperti dilihat dari akun YouTube Pemprov Bali.
Dia juga menyarankan agar kawasan sekeliling Pura Besakih ditanam lagi dengan tanaman bunga-bunga khas Bali seperti bunga sepatu pucuk arjuna, atau bunga khas Bali lainnya seperti Jepun Dasa.
"Itu nggak ada dimana-mana lho, itu lokal Bali, tolong diperbanyak. Tanam di pura-pura sehingga pura akan bertambah indah," ujarnya.
Penataan kawasan Pura Besakih dilakukan oleh Kementerian PUPR. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penataan kawasan tidak akan menyentuh area bangunan utama Pura Besakih yang digunakan sebagai tempat ibadah.
"Yang terpenting dari penataan kawasan ini untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung yang beribadah dan berwisata. Karena menurut informasi, saat ada upacara besar kondisinya akan sangat ramai. Untuk itu ini akan dibuat alur masuk dan keluar yang berbeda sehingga tidak ada penumpukan, termasuk sirkulasi jalan untuk kendaraan akan diatur," kata Basuki.
Pura Besakih yang merupakan kawasan cagar budaya dan pusat peribadatan di Bali menjadi tujuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, khususnya pada waktu-waktu tertentu hari besar kegiataan keagamaan umat Hindu. Dengan kondisi sekarang, banyaknya kunjungan wisatawan kerap berdampak pada keberlangsungan kegiatan ritual keagamaan, sehingga mengurangi kesucian kawasan dan kenyamanan umat saat melakukan kegiatan spiritual.
Sesuai usulan Pemerintah Povinsi (Pemprov) Bali kepada Kementerian PUPR, penataan dilakukan dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang mencakup 2 hal, yakni peningkatan kapasitas tempat parkir pada Area Manik Mas beserta penataan sarana dan prasarana penunjangnya serta penataan bangunan dan utilitas dalam rangka pelindungan Kawasan Pura Agung Besakih di area masuk atau Area Bencingah.
Secara prinsip, penataan Kawasan Pura Besakih yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya menggunakan mekanisme rancang dan bangun (design and build) melalui kontrak tahun jamak tahun anggaran 2021-2022 dengan biaya APBN sebesar Rp 508,1 miliar.(dtt)