Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Deli Serdang. Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di area Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang diyakini mendongkrak pertumbuhan ekonomi kebandarudaraan.
Hal itu disampaikan Head of Legal & Procurement PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur saat melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama tanda dimulainya pengerjaan SPBU seluas 4.980 m2.
"Untuk mendukung strategi perluasan portofolio bisnis dan meningkatkan potensi pendapatan baru, PT Angkasa Pura Aviasi selaku anak usaha dari PT Angkasa Pura II melakukan optimalisasi utilisasi aset atau lahan idle menjadi destinasi baru bagi masyarakat. Salah satunya mengembangkan lahan di Bandara Kualanamu dengan pembangunan SPBU," ujar Dedi Al Subur, Sabtu (21/8/2021).
Dedi menyebutkan, pembangunan SPBU di area Bandara Kualanamu ini ditargetkan akan selesai tahun 2022 .
"Selain mendongkrak pertumbuhan ekonomi kebandarudaraan, pembangunan sarana dan prasarana seperti SPBU juga sebagai salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan serta meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa dan para mitra usaha dalam mengisi bahan bakar berkualitas," sebutnya.
Dedi mengemukakan, pengembangan dan pengoperasiaan Bandara Kualanamu untuk memposisikan sebagai international hub di bagian barat Indonesia, akan dibangun berbagai gedung komersial di atas lahan
135 ha dengan mengarah konsep Aerocity (kota di dalam bandara).
"Gedung komersial dimaksud antara lain theme park, logistic park, factory outlet, maintenance repair & overhaul (MRO) facility serta komplek perdagangan," ujarnya.
Dedi menambahkan, berbagai infrastruktur telah dioperasikan untuk mendukung Kualanamu seperti kereta bandara dan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
"Melalui pengembangan yang masif, Bandara Kualanamu di masa mendatang target mendekati bintang 5 berkelas dunia. Oleh karenanya, PT Angkasa Pura II bersama anak usaha PT Angkasa Pura Aviasi terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," pungkasnya.