Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Pemkab Tapanuli Utara, Sumatara Utara bersama Kementerian PUPR-RI merekomendasikan Proyek Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Tarutung yang telah dimulai pekerjaannya sejak Maret 2021 berlokasi di Sipoholon dan Tarutung akan mengatasi ketersediaan kebutuhan air baku dan mengatasi rawan air minum di tiga kecamatan, yakni Tarutung, Sipoholon dan Siatas Barita.
"Prosesnya sangat panjang dan memang kita harus sabar menunggu, hingga pihak Kementerian PUPR-RI merealisasi usulan kita, " kata Bupati Taput, Nikson Nababan, pagi ini, Senin ( 23/8/2021), menjawab medanbisnisdaily terkait krisis air minum di Tarutung, sebagai ibu kota kabupaten dan hinterlandnya.
"Kalau tidak salah, proyek transmisi air baku ini kita usulkan sejak tahun 2016. Sementara pada saat bersamaan, saya mengetahui masyarakat di Kecamatan Sipoholon,Tarutung dan Siatas Barita sudah mengeluh soal ketersediaan air bersih yang sering terganggu. Mungkin inilah saatnya, kita segera keluar dari masalah itu," kata Bupati Nikson.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Taput, Budiman Gultom, menjelaskan, proyek tersebut dilatarbelakangi usulan Bupati Tapanuli Utara kepada pemerintah pusat dalam mengatasi ketersediaan kebutuhan air baku dan mengatasi rawan air minum di tiga kecamatan sekaligus mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat setempat.
"Upaya Bupati Tapanuli Utara mendapat respon dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, dengan mengalokasikan dana APBN untuk Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Tarutung di Kabupaten Tapanuli Utara, melalui Satuan Kerja Badan Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS) dan pelaksanan pekerjaan adalah PT Karya Dulur Saroha.
Profil Proyek
Budiman Gultom juga menjelaskan, Proyek Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Tarutung akan rampung Desember 2021, meliputi bangunan intake, berlokasi di Aek Butar Dusun Tapian Nauli Kecamatan Sipoholon.
Budiman menjelaskan, jaringan pipa transmisi sepanjang 13,2 kilometer dimulai dari intake di Sipoholon , sampai ke bangunan bak penampung di Tangsi Tarutung
Jalur pipa dari intake sendiri akan melintasi wilayah Kecamatan Sipoholon meliputi Dusun Tapian Nauli Desa Situmeang Habinsaran- Desa Situmeang Hasundutan- Desa Simanungkalit. Selanjutnya, melintasi wilayah Kecamatan Tarutung meliputi Desa Hutauruk- Desa Sirajaoloan- Desa Simamora -Kelurahan Hutatoruan X- Kelurahan Hutatoruan VI.
Pipa Transmisi yang digunakan adalah Pipa High Density Polyethylene (HDPE) 400 mm dan Pipa GIP.
Juga akan dibangun bak penampung (reservoar) sebanyak 2 unit. Satu unit berlokasi di Dusun Tapian Nauli, Kecamatan Sipoholon dan satu unit lagi berlokasi di Tangsi, Kelurahan Hutatoruan VI, Kecamatan Tarutung.
Budiman Gultom juga menjelaskan, pengambilan air untuk air baku (intake) berasal dari Sungai Aek Butar yang debit andalannya sebesar 372 liter /detik.
"Sementara target suplai air bersih adalah 100 liter/detik, maka kondisi ketersediaan air sangat memungkinkan proyek ini akan mampu menjawab kebutuhan air bersih untuk warga di tiga kecamatan," pungkasnya.