Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. 2 anggota Paskibraka Nasional asal Sumatera Utara, Ardelia Muthia Zahwa dan Rifaldy Prayoga, datang menemui Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (23/08/2021).
Ardelia sendiri adalah pembawa baki pada pengibaran bendera merah putih di upacara HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara Jakarta, Selasa (17/08/2021).
Ardelia adalah wanita kelahiran Tebing Tinggi tersebut, merupakan pelajar di SMA Swasta Harapan 1 Medan. Sedangkan Rifaldy Prayoga adalah pria pelajar di SMA Swasta Shafiyyatul Medan.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan apresiasi karena keduanya telah melaksanakan tugasnya dengan baik, terlebih kepada Ardelia sebagai pembawa baki di pengibaran bendera.
Kepada mereka, Gubernur Edy didampingi Kadis Pemuda dan Olahraga Sumut, Ardan Noor memberikan kepada mereka tali asih masing-masing Rp 10 juta, yang ia sebut sebagai "uang jajan". "Ada sedikit untuk uang jajan dia, beli pensil dia, beli pulpen dia, beli tas ya," kata Edy.
Ia mengatakan Provinsi Sumut dianugerahi bonus geografi dan demografi yang luar biasa oleh Sang Pencipta. "Saya berkali-kali sampaikan kepada semua, nasional saya ngomong, apapagi di Sumut sendiri. Kita ini punya surga kecil yang diberikan oleh Tuhan baik demografi maupun geografis," kata Edy, Senin.
Untuk demografi, Sumut memiliki putra putri berprestasi di tingkat nasional, seperti raihan prestasi Adimakayasa Akademi Militer (Akmil) tahun 2021 atas nama Septian Haryono Pasaribu. Begitu juga dengan Chaterine Igdesya Simbolon peraih Cumlaude dan diganjar penghargaan Anindya Wiratama.
Selain Ardelia, sebut Gubernur Edy, juga ada siswa berprestasi lainnya dari Sumut tahun lalu, yakni Sylvia Kartika Putri yang terpilih sebagai pembawa bendera dalam upacara penurunan HUT ke-75 Kemerdekaan RI.
Sementara itu, Ardelia mengaku banyak kenangan selama menjalani latihan hingga akhirnya terpilih menjadi pembawa baki. "Banyak sekali kenangan, latihan harus menggunakan masker dua lapis. Saya juga tak menyangka, bersyukur dan bangga dengan diri sendiri," ujarnya.
Rekannya Rifaldi pun juga mengaku banyak tantangan ketika menjalani latihan sebelum akhirnya terjun menjadi petugas Paskribaka Nasional 2021. Terlebih saat ini dalam situasi pandemi Covid-19.
"Tahun lalu satu kamar dua orang. Ini satu kamar satu orang. Tiap tiga hari sekali wajib antigen. Dan sebelum upcara di Istana wajib PCR," ungkapnya.