Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, sudah 3 tahun memimpin Provinsi Sumut sejak dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Negara di Jakara, 5 September 2018.
"Khusus untuk saya tiga tahun, iya saya minta maaflah kepada rakyat Sumatera Utara saya belum bisa memberikan hal yang terbaik," ujar Gubernur Edy kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (06/09/2021).
Ditemui wartawan usai salat dzuhur dari Masjid Gubsu, mantan Pangkostrad itu berjanji akan berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat Sumut di sisa masa jabatan 2 tahun lagi.
Selama pemerintahannya, Gubernur Edy Rahmayadi mengakui di sana-sini terdapat kekurangan, terlebih dalam kondisi pandemi covid yang tidak hanya melanda Sumut, tetapi juga Indonesia dan bahkan dunia.
"Iya semua pasti tahu. Tahun pertama kita menyelesaikan hutang. Tahun kedua kita refocusing dan disibukkan dengan kegiatan covid-19 sampai saat ini. Ini yang harus kita kerjakan," jelas Edy.
Ia mengajak masyarakat Sumut untuk bersama-sama membangun Sumut. "Untuk itu mari kita bersama-sama. Sekali lagi saya mohon maaf, saya akan berbuat yang terbaik. Tetap kita punya cita-cita dan doa," ujar Edy.
Begitu pun, Gubernur Edy tidak menampik adanya pihak-pihak yang tidak puas dengan kinerjanya selama 3 tahun ini. Menurutnya pendapat tersebut sah-sah saja dan tidak perlu dibantah.
Namun begitu pun, ia meminta kepada para pihak yang menilainya belum berhasil, agar memberikan secara tertulis masukan dan pendapat untuk membangun Sumut.
"Saya tak tahu siapa yang ngomong, kalau lebih baik berikan konsep tulisan yang bagus, masukan yang bagus. Eramas ini jelek kasihkan yang bagus nanti kita kerjakan konsepnya," sebut Edy.
Dan di sisa 2 tahun lagi memimpin Sumut, Gubernur Edy tidak ingin muluk-muluk. Ia memilih mengikuti program pembangunan sebagaimana yang tertung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Nanti tak pakai uangnya (anggaran) untuk pembangunan, covidnya yang tak tertangani. Covidnya tertangani pembangunannya tertunda," jelas Edy memberi gambaran.
BACA JUGA: 3 Tahun Kepemimpinan ERAMAS, Apa yang Sudah Dibuat Edy-Ijeck untuk Sumut?
3 Tahun Pimpin Sumut, Inilah Kelemahan Edy-Ijeck Menurut Politikus PDIP Sarma Hutajulu
Secara garis besar pembangunan dalam jangka pendek, kata Edy, adalah penanganan dampak covid-19. Kemudian jangka menengahnya adalah pembangunan yang direncanakan, khususnya Sport Center Sumut dan juga pembangunan power plant atau PLTGU di Kabupaten Batu Bara.
Namun meski di sana-sini ada kekurangan, Gubernur Edy mengatakan bukan berarti tidak ada yang berhasil. Dari pembangunan nonfisik, sebutnya, Pemprov Sumut banyak diapresiasi Pemerintah Pusat.
"Nonfisik kita, itu rata-rata kalau nggak nomor satu, nomor dua, nomor tiga. Kita terbaiki. Yang kemarin itu SAKIP itu yang nomor 33, sekarang sudah nomor 12. Ada perbaikan administrasi. Tapi itukan tidak bisa kelihatan membangun fisik. Kalau fisikkan berupa gedung, tak bisa mendadak seperti itu," ujar Edy.