Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Ambruknya jembatan gantung (Rambing) Hutabarat diatas Sungai Situmandi, yang terletak di Desa Parbaju Toruan, Kecamatan Tarutung,Tapanuli Utara, Sumut pekan lalu ternyata telah menyita perhatian publik, tidak terkecuali pemerintah.
Selain sempat menjadi destinasi primadona pariwisata berbasis lokal sejak Tahun 1970-an, jembatan ini merupakan penghubung antar dusun dan lokasi pertanian warga di wilayah Desa Parbaju Toruan, Hapoltahan, Sosunggulon dan Kelurahan Partali Toruan.
Peninjauan bupati ke lokasi jembatan hari ini, Senin (6/9/2021) menjadi sebuah peta jalan keluar untuk segera dilakukannya pembangunan jembatan baru. Biayanya pun sudah diplot sebesar Rp 1,150 miliar.
"Jadi begini ceritanya, tadi waktu di lapangan, tidak butuh waktu lama setelah meninjau, pak bupati langsung memanggil saya, memerintahkan supaya segera dirancang pembangunannya," kata Kadis Pekerjaan Umum Taput Dalan Simanjuntak.
APBD dan lanjutannya sudah berjalan, apa cara Pemkab agar pembangunan jembatan baru dapat dilaksanakan di Tahun Anggaran 2021? "Nah itu tadi, akhirnya saya ditanyakan sejumlah mata anggaran yang masih bisa ditunda di P-APBD, yang sebenarnya juga menjadi prioritas. Setelah kami check item per item, pak bupati memerintahkan menggeser biaya pembelian alat berat jenis escavator untuk membiaya membangun jembatan, di Situmandi Hutabarat," bebernya.
Dalan Simanjuntak menjelaskan, jembatan gantung yang akan dibangun tersebut dengan pondasi bor pile dan bentangnya mencapai 70 meter, dan masih ditambah jalan beton sepanjang 20 meter. Maka total panjangnya menjadi 90 meter dan lebar 1.2 meter.
Dengan demikian sebut Dalan Simanjuntak, dalam rancang bangun yang dibuat pihaknya , tidak ada lagi pondasi yang berdekatan ke sungai, sehingga cukup aman terhadap gerusan air.
"Setelah kita hitung, biayanya akan menelan dana sebesar biaya Rp 1,150 miliar rupiah," sambungnya.
Dalan juga mengungkapkan lagi, semula dana itu akan membeli excavator untuk memenuhi permitaan masyarakat di wilayah Tapanuli Utara.
Akan tetapi, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan telah memutuskan memprioritaskan terlebih dahulu pembangun jembatan rambing Hutabarat yang rusak akibat bencana alam.
"Jadi kita mempertimbangkan mana yang paling mendesak," pungkasnya.
Warga Tarutung, sekaligus selaku pelaku konstruksi daerah Torkis Matondang mengemukakan, langkah Bupati Taput Nikson Nababan mensiasati dengan cepat pembangunan jembatan baru untuk mengganti jembatan lama di Situmandi, pantas diacungkan jempol.
"Kita apresiasi gerak cepat beliau, apalagi jika dikaitkan keterbatasan anggaran ditengah pandemi. Kebijakan menggeser pembelian alat berat dan menjadikanya untuk biaya pembangunan jembatan di atas Sungai Situmandi, merupakan angkah berani dan merupakan bentuk kepedulian tinggi dari seorang pemimpin kepada rakyat di kawasan Hutabarat," tandas Torkis Matondang.