Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Bangunan drainase yang dialokasikan dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2020 untuk penataan perkotaan sekaligus mengatasi luapan air ketika hujan di wilayah Kota Balige,Kabupaten Toba, Sumatra Utara sepertinya tidak maksimal karena ketika turun hujan seluruh wilayah itu tergenang air.
"Bangunan dengan anggaran besar dari APBN seharusnya berpungsi mengatasi masalah banjir yang sudah sejak lama terjadi. Sekarang ketika turun hujan seluruh wilayah kota selalu digenangi air, bagaimana sebenarnya program yang direncanakan oleh pusat ini," ujar Ketua DPC Pospera Toba, Jefry Siahaan, Senin(13/9/2021) di Balige.
Ia mengatakan, sejatinya karena ketersediaan bangunan drainase harapan pemerintah adalah seluruh masalah selama ini terjadi khususnya genangan air bisa diatasi secara baik namun,melihat kenyataan justru menjadi masalah baru.
"Penilaian kami, apa yang dibuat dan direncanakan oleh Kementrian PUPR membangun trotoar dan drainase perkotaan adalah suatu kegagalan menjawab keluhan masyarakat," sebutnya.
Ditambahkan oleh Jefry Siahaan dengan adanya situasi banjir di sepanjang jalan Jalan Lintas Sumatera(Jalinsum) dan Jalan Bukit Barisan(pinggiran Danau Toba) Balige hendaknya menjadi perhatian khusus oleh kementrian maupun pemerintah setempat.
"Kalau boleh, Kementrian PUPR harus turun melihat apa sebenarnya yang terjadi khususnya setelah ada bangunan drainase yang sudah menghabiskan puluhan milyar uang negara. Jangan hanya sebatas proyek tapi hasilnya nol,"ucapnya.
Tukang Bangunan di Balige, Sudung Sihaan mencermari terjadinya banjir di wilayah Kota Balige diduga hanya karena persoalan tumpahan air dari berbagai sudut di Balige ketika hujan tidak dialirkan oleh drainase.
"Ada 2 kemungkinannya, kemungkinan pertama elepase bangunan kurang menurun ke muara ke Danau Toba atau seluruh drainase tumpat,"ucapnya menyebut bangunan baru belum tentu menjadi jawaban mengatasi genangan air namun lebih terpenting adalah pemeliharaan.
Kepala Dinas Permukiman melalui Sekretaris Dinas, Rihat Pasaribu mengakui genangan air sering terjadi dan sudah dilakukan pembersihan 2 kali secara gotong royong.
"Kita hany bisa menunjukan partisipasi bagaimana genangan air tidak masalah. Khususnya di Jalinsum Bank Mandiri sudah mulai teratasi karena sudah dibersihkan secara gotong royong," jawabnya singkat.