Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com Nias. Polres Nias belum bisa memastikan penyebab tewasnya Fitri Amanda Waruwu (13), siswi kelas VI SD yang mayatnya ditemukan warga di Dusun V, Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias, Sumatera Utara, pada Senin (13/9/2021). Pasalnya, jenazah sudah membusuk, sehingga tidak bisa diketahui lewat visum luar. Terhadap jenazah korban akan dilakukan visum dalam di RSU dr Thomsen Gunungsitoli.
Hal itu disampaikan Kapolres Nias, AKBP Wawan Iriawan melalui Paur Subbag Humas Polres, Nias, Aiptu Yadsen F Hulu dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021).
Ia menjelaskan, mayat korban masih berada di RSUD Thomsen Gunungsitoli menunggu pelaksanaan visum dalam (outopsi)."Motif di balik meninggalnya korban masih dalam penyelidikan polisi," ujarnya.
Aiptu Yadsen mengatakan, polisi kini sedang bekerja memeriksa para saksi. Sementara barang bukti yang ditemukan berupa 1 helai celana pendek warna merah bergaris hijau yang dipakai korban, 1 helai baju kaos oblong warna hitam campur warna putih dengan motif gambar Micky Mouse dan 1 helai celana dalam 1 helai BH korban.
Kronologi
Ia pun mengungkap kronologi temuan jenazah korban. Pada Senin, 13 September 2021,sekira pukul 07.00 WIB, beberapa orang warga Dusun V dan Dusun II, Desa Sitolubanua, Kecamatan Bawolato, Nias kembali melakukan pencarian terhadap korban, Fitri Amanda Waruwu dengan memfokuskan pencarian ke arah Sungai Mola dan kebun milik warga yang berlokasi di Dusun V. Namun sampai pukul 11.30 Wib korban tidak ditemukan, dan pencarian dihentikan.
Sekira pukul 12.30 WIB, pencarian kembali dilakukan dengan memfokuskan di salah satu kebun milik warga yang berlokasi di Dusun V, Desa Sitolubanua. Sekira pukul 13.07 WIB, masyarakat yang melakukan pencarian mencium aroma tidak sedap di sekitar kebun milik warga an. Robertus Halawa, dan selanjutnya pencarian difokuskan di sekitar kebun tersebut.
Setelah warga masyarakat mengetahui keberadaan korban di lokasi tersebut, kata Yadsen, selanjutnya Kepala Dusun V memberitahukannya kepada pihak Polsek Bawalato. Selanjutnya personel Polsek Bawalato bersama dengan pihak Puskesmas setempat mendatangi lokasi.
Setelah tiba di lokasi, petugas dari Polsek Bawalato bersama dengan pihak Puskesmas mengetahui posisi korban dalam keadaan telungkup di dalam parit dan di atas korban tertutupi dengan rumput dan daun pisang dan kemudian dibersihkan.
Selanjutnya jasad korban dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan. Namun pihak Puskesmas Bawalato menyarankan agar mayat korban dirujuk ke RSUD Thomsen Gunungsitoli karena kondisinya mulai membusuk.
Yadsen mengatakan, dari hasil Visum luar oleh dr Dewi Marminta Lase di RSUD Thomsen Gunungsitoli menjelaskan bahwa di seluruh tubuh korban terjadi pembusukan. Sehingga penyebab kematian korban belum dapat di pastikan.
BACA JUGA: Hilang Sejak Jumat, Siswi SD Fitri Waruwu Ditemukan Jadi Mayat di Bawolato Nias
Sebelumnya, Paman Fitri bernama Beliaro Gulo alias Ama Rida yang dihubungi medanbisnis mengatakan, Fitri Amanda Waruwu adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Ia masih duduk di kelas VI SD. Korban tinggal di rumah neneknya di Dusun V Sitolubanua.
Korban kerap bergaul (bermain) di lingkungan sekitar. Lantaran kedua orang tuanya merantau ke seberang (Pekan Baru) mencari pekerjaan.
Beliaro Gulo menjelaskan, kejadian ini berawal pada Jumat , 10 September 2021, menjelang sore, Fitri belum pulang ke rumah. Keluarga mulai kasak-kusuk bahkan sebagian warga kampung yang mendengar informasi turun korban namun tidak kunjung ditemukan.
Fitri pun dinyatakan hilang sejak Minggu,12 September 2021, setelah keluarga didampingi pemerintah desa melapor ke Polsek Bawolato. Bahkan, informasi hilangnya Fitri sempat diiposting akun Paulusman Gulo di media sosial. Pemilik akun meminta bantuan siapapun yang menemukan Fitri Amanda Waruwu, berharap segera kembali ke rumah.
BACA JUGA: Pelaku Dugaan Pembunuhan Fitri Waruwu Dikabarkan Serahkan Diri, Ini Kata Polres Nias
Pencarian terus dilakukan keluarga dibantu warga setempat hingga Senin kemarin. Fitri akhirnya ditemukan sudah jadi mayat ketika warga mencium bau busuk. Menurut Beliaro, Polisi Sektor Bawolata yang mendapat informasi penemuan mayat mendatangi tempat kejadian, selanjutnya mengevakuasi mayat korban ke RSU dr Thomsen di Gunungsitoli.
Beliaro Gulo mengatakan, mereka tidak mengetahui penyebab Fitri meninggal dengan kondisi mengenaskan. Ia berharap kepolisian segera mengungkap peristiwa ini.
"Kami warga masyarakat biasa yang buta hukum menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada bapak polisi agar bisa mengungkap siapa pelaku," harapnya.