Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Gara-gara pengadaan bibit jagung sebesar Rp 6,1 miliar di Dinas Pertanian Kabupaten Toba TA 2021 menjadi tranding topik di berbagai media sosial, akhirnya pemerintah setempat secara mendadak menggelar temu pers untuk memberikan klarifikasi.
Sekretaris Daerah, Audhi Murphy Sitorus mengatakan temu pers dilakukan untuk menjawab apa yang menjadi perbincangan di media sosial yang mengatakan bahwa ada sebagian bibit jagung tidak tumbuh dan dugaan palsu.
"Kami kira pihak produsen dalam hal ini Corteva bisa memberikan jawaban langsung seperti apa kesediaan pengiriman barang dan bagaimana kondisinya," ujar Sekda Audhi Murphy Sitorus, Senin(14/9/2021) di Balai Data Kantor Bupati Toba di Balige.
Ia mengatakan bahwa program pengadaan bibit jagung bukan untuk mengajari petani untuk bertani tetapi pemerintah memiliki program untuk menyejahterakan warga melalui pendapatan yang meningkat dari sektor pertanian dimasa pandemi.
Pemerhati pembangunan di Toba, Johan Pangaribuan menyampaikan hasil investigasi di lapangan bahwa ada ditemukan bibit jagung yang ditanam warga keadaannya busuk diduga adalah palsu.
"Semakin kami telusuri dengan masa tanam yang sama pertumbuhannya tidak merata ada yang mengecil dan menguning dan ada yang sudah berbuah. Seperti apa keaslian bibit," ucapnya didukung rekannya J Saragih dan Maria Sitorus.
Goverment Affairs Leader Corteva berkantor di Singapur, Prilia Moenandar melalui virtual menyampaikan bahwa hasil produksi bibit jagung memiliki jaminan ditandai dengan sertifikat.
"Kami menjamin apa menjadi hasil produksi kami sudah teruji dan tidak akan bermasalah. Sekaitan masyarakat ada menemukan keganjilan tentu diharapkan ada peninjauan langsung ke lapangan baik tata cara penanaman apakah bermasalah karena curah hujan perlu dipastikan," terangnya.
Klarifikasi menajawab polemik pengadaan bibit jagung TA 2021 di Dinas Pertanian di media sosial melalui temu pers mendadak selain dihadiri Sekda Audhi Murphy Sitorus dan Sekdis Dinas Pertanian juga hadir Asisten II, Sahat Manulang; Kadis Pertanian, Jerry Silaen; Inspektur, Wallen Hutahaean; dan Kepala ULP, Marihot Simanjuntak. Sementara Kabag Humas (juru bicara Bupati) Robinson Siagian tidak serta merta.