Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. MF (16) siswa kelas XI SMA negeri di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara ditemukan tewas gantung diri di dapur rumah orang tuanya di Kecamatan Sidikalang, Selasa (14/9/2021) sore. Korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara itu, pertama kali ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali di dapur rumah oleh orang tuanya saat pulang dari ladang. Jerit dan tangis orang tua korban sontak membuat warga sekitar berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.
"Saat di dalam rumah saya terkejut mendengar ada suara jeritan orang dari sebelah rumah saya. Saat saya datangi ternyata tetangga saya menangisi anaknya yang sudah tidak bernyawa tergantung di tiang dapur rumahnya," kata Zainal salah seorang warga sekitar kepada medanbisnisdaily.com.
Bersama warga lainnya, Zainal selanjutnya menurunkan jasad korban dari tiang gantungan. Kejadian itu selanjutnya di laporkan ke Polres Dairi.
Teman-teman sekolah korban juga tidak menyangka kalau korban benar-benar membuktikan ucapannya mau mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Dari keterangan teman-teman sekolahnya, sebelum kejadian siang itu korban sempat datang ke sekolah memenuhi panggilan guru, karena ada tugas sekolah yang tidak dikerjakan. Guru sekolahnya juga sempat menghubungi orang tuanya untuk datang ke sekolah pada, Rabu (15/9/2021).
BACA JUGA: Siswa SMA Bunuh Diri, Bupati Dairi Minta Dinas P3AP2KB Beri Bimbingan Konseling
Pulang dari sekolah korban sempat curhat bersama teman-temannya mau bunuh diri dari pada nanti dimarahi orang tuanya. Teman-temannya mengira kalau korban hanya bercanda.
Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting SIK MH melalui Kapolsek Sidikalang Kota Iptu Sukanto Berutu SH dikonfirmasi melalui telpon selulernya membenarkan kejadian itu. Menurutnya bersama tim iden Satreskrim Polres Dairi telah datang ke TKP setelah mendapat laporan dari warga tentang adanya orang tewas gantung diri.
"Atas permintaan orang tua korban melalui surat pernyataan yang juga disaksikan penetua dan warga setempat, jasad korban tidak kita lakukan otopsi ke rumah sakit," terang Sukanto.
Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Dari hasil identifikasi, korban memang tewas karena bunuh diri sesuai ciri-ciri fisik pada kasus bunuh diri.