Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisnisdaily.com-Labuhanbatu. Perampokan 2 toko emas di Pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara (Sumut) yang terjadi pada Kamis, 26 Agustus 2021 siang, telah diungkap polisi. Lima anggota komplotan ini berhasil diringkus, dengan salah seorang di antaranya tewas ditembak polisi. Kelima tersangka itu ialah Hendrik Tampubolon, Paul Sitorus, Farel, Prayogi alias Bejo, dan Dian. Aksi perampokan itu diduga dirancang oleh Hendrik yang ditembak mati karena melawan petugas.
Dalam perampokan tersebut komplotan ini berhasil menggasak emas sebanyak 6,8 kg senilai Rp 6,5 miliar. Keberhasilan polisi mengungkap kasus ini salah satunya berkat analisa tajam dari rekaman CCTV yang dikumpulkan dari berbagai tempat.
Di media sosial beredar sebuah video kumpulan rekaman CCTV aksi komplotan ini. Dilihat, Kamis (16/9/2021), rekaman CCTV dimulai dari sehari sebelum perampokan, yakni Rabu (25/8), saat Paul, Farel dan Bejo melakukan observasi ke pasar Simpang Limun, Medan, untuk menentukan target.
Setelah itu ketiganya kemudian pulang ke titik kumpul di Jalan Menteng VIIn Gang Garuda, Medan. Lalu rekaman menampilkan seorang tersangka yang memasuki sebuah mini market berbelanja perlengkapan merampok, seperti plaster luka untuk menutupi sidik jari.
Pada hari H, Kamis (26/8), komplotan ini bergerak dari titik kumpul Gang Garuda, Jalan Menteng VII menuju lokasi sasaran. Rutenya dari Jalan Menteng VII menuju Jalan Seksama, terus ke Jalan M Nawi Harahap, yang berada persis disisi Pasar Simpang Limun.
Setelah memarkir kendaraannya, komplotan ini kemudian berjalan dan terlebih dahulu melewati toko emas target mereka. Kemungkinan untuk melihat bagaimana situasi sekeliling.
Kemudian setelah mencapai parkiran, yang diperkirakan berjarak beberapa puluh meter dari toko yang menjadi target, mereka balik arah. Kembali ke deretan toko emas, dan langsung melakukan perampokan.
Sayangnya tidak terlihat rekaman saat perampokan berlangsung. Berdasarkan jam di salah satu CCTV, aksi perampokan ini terjadi pada pukul 14.36 WIB.
Setelah beraksi komplotan ini kemudian melarikan diri. Dari jam CCTV lainnya terlihat mereka melarikan diri pada pukul 14.38 WIB. Masyarakat yang mereka lewati, terlihat panik dengan berusaha menghindar dari komplotan ini.
Diketahui saat hendak melarikan diri, komplotan ini sempat menembak seorang juru parkir. Untungnya juru parkir tersebut tidak tewas dan belakangan dikabarkan kondisinya sudah mulai membaik setelah dirawat di rumah sakit.
Setelah berhasil mencapai sepeda motornya, komplotan ini kemudian melarikan diri ke sebuah perladangan di Jalan Balai Desa, Batangkuis, Deli Serdang, Sumut. Dari lokasi kejadian jaraknya sekitar 15 km.
Komplotan ini berboncengan mengendarai dua sepeda motor. Satu berjenis Honda Scoopy yang dikendarai Farel dengan membonceng Paul. Sedangkan lainnya berjenis Honda Beat, dengan Bejo membonceng Hendrik.
Rute pelarian perampok ini dimulai dari Jalan M Nawi Harahap menuju Jalan Bahagia By Pass. Kemudian berbelok ke arah Jalan Sampurna Ujung, dilanjutkan ke Jalan Pelajar Timur.
Dari Jalan Pelajar Timur mereka mengarah ke Jalan Menteng Raya, yang dilanjutkan ke Jalan Panglima Denai. Dalam rekaman diperlihatkan rute yang dilewati di antaranya melewati jalan sempit yang diduga jalan di sebuah gang.
Kemudian dari Jalan Panglima Denai, perampok menuju ke Jalan Jermal III dan terus mengarah ke Jalan Pasar VII Tembung. Dari situ mereka kemudian berbelok ke Jalan Makmur.
Selanjutnya mereka terus menyusuri Jalan Makmur sampai ke ujung, hingga akhirnya berbelok dan masuk ke Jalan Balai Desa, Batangkuis. Sesampainya di sana, kompolotan ini kemudian menuju ke sebuah perladangan di daerah tanah garapan ini.
Tempat ini sekaligus titik akhir dan titik pisah komplotan perampok ini. Setelah mengumpulkan emas rampokan dan menghilangkan penyamaran, keempatnya kemudian berpisah menuju dua arah berbeda.
BACA JUGA: Aksi Perampokan Toko Emas Simpang Limun Berlangsung 8 Menit, Otak Pelaku Ditembak Mati
Paul, Farel dan Bejo mengarah pulang kembali ke Jalan Menteng VII. Sedangkan Hendrik bergerak ke arah berlawanan yakni ke rumahnya di Jalan Paluh Kemiri, Lubuk Pakam.
Dalam rekaman CCTV Paul, Farel dan Bejo terlihat berboncengan tiga dengan sepeda motor Honda Scoopy. Ketiganya sempat terekam kamera CCTV di Jalan Makmur saat hendak menuju Pasar VII Tembung. Serta terekam juga saat melintas dari Pasar VII menuju Jalan Datuk Kabu.
Berkat kumpulan rekaman CCTV itu, polisi akhirnya berhasil mengungkap peristiwa perampokan yang menghebohkan ini. Termasuk berhasil menemukan emas rampokan yang belum sempat dijual para tersangka.
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra didampingi Pangdam I/BB, Mayjen TNI Hassanudin, Wali Kota Medan, Boby Nasution dan Direktur Reskrimum, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (15/9/2021) sore, menjelaskan, aksi perampokan Toko Emas Aulia Chan dan Masrulitu diotaki Hendrik Tampubolon (HT/38), warga Jalan Paluh Kemiri, Lubuk Pakam, Deli Serdang. "Waktu 3 menit mereka beraksi dan 5 menit berjalan dari lokasi ke kendaraan parkir," kata Kapolda.