Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden Jokowi mengungkap bahwa stok vaksin Covid-19 di Sumut banyak. Bahkan, Kepala Negara menyatakan stok vaksin yang ada sudah kebanyakan, karena itu ia memerintahkan agar segera dihabiskan.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pengarahannya kepada Forkopimda se-Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (16/09/2021), Dalam slide yang ditayangkan, antara lain estimasi stok vaksin yang disimpan di gudang provinsi sebanyak 838.782 vial. Di Serdang Bedagai 94.138 vial, Deli Serdang 84.579 vial, dan Nias 75.152. Bahkan di Medan masih ada lagi sebanyak 71.410. vial.
Kemudian Toba 55.072 vial, Humbahas 50.542 , Karo 38.818 , Dairi 37.896, Taput 37.522, Samosir 32.952 vial, Simalungun 28.918 vial, Batubata 27.946 vial, Paluta 23.870 vial, Labuhanbatu 22.564 vial, Asahan 20.024 vial.
"Artinya vaksinnya ada sekarang. Sekarang yang saya tuntut adalah vaksin harus habis. Nggak ada yang namanya stok. Stok seperti ini, kegedean banget ini. Harus habis, datang, habis, datang, suntikkan habis," tegas Jokowi.
Jokowi juga menyebutkan capaian vaksinasi di Sumut secara umum 26% dosis pertama, dan untuk Lansia, sudah 24%. Ia memuji Pakpak Bharat yang capaian vaksinasinya 82%, dan Samosir 77%.
Tetapi masih ada yang capaian di bawah 20%. Dalam slide ditunjukkan daerah yang di bawah 20% seperti Tapteng 14,8%, Asahan 13,5%, Nias Barat 13,5%, Labusel 13%, Labura 12,9%, Madina 12%, Nias 11,8%, Langkat, 11,2%, Nias Utara 8,3%, Nias Selatan 7,7%.
Oleh karena itu, Jokowi meminta agar jangan ada penumpukan stok vaksin. Ia menginstruksikan agar semuanya disuntikkan. Itu sangat mendesak untuk menekan kasus baru covid maupun kematian karena covid.
"Saya minta Pak Pangdam, Pak Kapolda tolong dikerahkan. Juga saya minta nanti Panglima TNI untuk ditambah vaksinator sehingga daerah-daerah yang tadi angkanya (capaian vaksin) 7, 8, 11, 11, 12 dikejar," tegas Jokowi.
Stok vaksin di Sumut yang disampaikan Presiden Jokowi itu, sekaligus menjadi jawaban atas permintaan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang meminta stok vaksin di Sumut agar diperhatikan presiden.
"Tapi kami mohon persoalannya adalah kuota vaksin yang kami selalu perlu diperhatikan Bapak Presiden," ujar Gubernur Edy dalam sambutannya pada pengarahan itu.
Gubernur melaporkan capaian vaksinasi di Sumut, yakni penyuntikan dosis pertama mencapai 25,7%, dosis kedua 15,9% serta penyuntikan dosis ketiga khusus bagi tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 47,4%
"Percepatan vaksinasi ini kami banyak dibantu TNI-Polri, bahkan Kajati juga ikut melakukan vaksinasi di lingkungan tempat kerja kejati dan kejari," ujar Edy.
Sementara itu Panglima TNI Hadi Tjahjanjto mengatakan Sumut perlu mengurangi kesenjangan perolehan vaksin di 33 Kabupaten/kota. Dengan begitu masyarakat Sumut khususnya akan lebih terlindungi dari Covid-19.
"Tidak bisa kita fokuskan hanya di satu daerah saja, penanganan covid-19 akan tetap sulit bila daerah di sekitarnya masih tinggi penyebarannya, perlu merata. Jadi, jangan biarkan adanya gap jumlah vaksin yang besar di 33 kabupaten/kota," tegas Panglima TNI.
Hadir dalam pengarahan itu, antara lain Forkopimda Sumut, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, dan bupati dan wali kota. Pengarahan berlangsung secara tatap muka dan virtual.