Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2021 hingga posisi bulan Agustus, mencapai sebesar Rp 8,3 triliun kepada lebih dari 210.000 debitur. Adapun KUR itu untuk mengakomodir potensi pertanian/perkebunan dan dalam rangka upaya perluasan akses keuangan dimaksud, diperlukan kolaborasi bersama antara seluruh pihak terkait, yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, OJK, dan perbankan.
Hal itu diungkapkan Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Afifi Lubis, saat membuka kegiatan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terkait Business Matching KUR Berbasis Klaster Pertanian secara virtual di Ruang Sekwan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (22/09/2021).
Afifi menyebutkan nilai PDRB Sumut sebesar Rp 811,28 triliun, yang merupakan PDRD provinsi terbesar kelima di Indonesia. Kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan kontributor utama dengan peranan mencapai 21,33%, disusul kategori industri pengolahan 19,29%, dan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 18,88%.
Saat ini, kata Pj Sekdaprov Afifi Lubis, TPAKD Sumut memiliki 4 Program Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) di antaranya, Kredit Sahabat Insan Pengusaha Pemula (Kredit SIPP) untuk seluruh kabupaten/kota se-Sumut.
Kemudian KUR klaster pertanaman kopi di Kabupaten Dairi, KUR klaster pertanaman jagung di Kabupaten Tapanuli Utara dan Sapa Pedagang Pasar (KUR Supermikro) untuk seluruh kabupaten/kota se-Sumut.
Karena itu, Afifi mengingatkan program percepatan akses keuangan di daerah perlu menjadi prioritas bagi seluruh pemangku kepentingan. Tidak hanya di sektor jasa keuangan, tetapi juga oleh seluruh elemen di daerah, mulai dari pemerintah daerah, regulator dan industri di sektor jasa keuangan, akademisi dan instansi terkait lainnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V Sumbagut, Yusuf Ansori, mengatakan tujuan KUR Klaster adalah untuk mendorong para petani, dari hulu hingga hilir, agar mendapatkan bantuan financial dalam meningkatkan dan mengelola hasil pertanian.
"Dimana di masa pandemi, akses keuangan sangat penting dalam akselerasi keuangan, terutama dalam hal KUR dan sektor pertanian, yang merupakan kontributor utama membangkitkan perekonomian," katanya.
Ia berharap perbankan dan TPKAD mendorong daya ungkit ekonomi, dengan memberikan kredit pada petani dalam mengembangkan hasil pertanian, yang diharapkan nantinya hasil panen dari pertanian dapat tumbuh. Melalui bisinis matching kluster ini diharapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.