Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat di tanah air percaya bahwa rempah-rempah tidak hanya dapat digunakan sebagai bumbu masakan saja, namun juga sangat baik untuk menjaga kesehatan. Banyak di antara rempah-rempah tersebut diolah menjadi minuman tradisional. Seperti yang dilakukan Mirzani Sumantri, pengelola Wedang Rempah Nusantara yang masuk kategori usaha kecil dan menengah (UKM) dengan fokus usaha mengolah rempah-rempah menjadi minuman kemasan.
Mirza mengatakan, ide untuk membuat minuman berbahan baku rempah-rempah tersebut muncul saat berkunjung ke Yogyakarta pada tahun 2019. "Saat itu, saya dan istri baru menikah dan berbulan madu ke Yogyakarta. Di sana kami bertemu dengan teman yang kemudian mengajak kami ke Imogiri," jelasnya saat ditemui di kantornya di Kompleks Multatuli Indah, Medan, Kamis (23/9/2021).
Di sana Mirza bersama istrinya disuguhkan minuman tradisional khas Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan wedang uwuh. "Rasanya berbeda dengan minuman tradisional lainnya, seperti bandrek. Terasa lebih ringan dilidah. Istri saya juga mengakuinya," tuturnya.
Mirza kemudian diberitahu bahwa minuman wedang uwuh ini menggunakan kayu secang, rempah-rempah dan gula batu sebagai bahan baku.
Pulang ke Medan, Mirza yang masih terkesan dengan wedang uwuh itu kemudian mencoba untuk meracik sendiri wedang uwuh ini berdasarkan penjelasan yang diperolehnya saat di Yogyakarta dan dari literatur lainnya.
"Saya melihat bahwa minuman ini bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat. Karena rasanya ringan dilidah dan tidak pekat. Setelah diracik, wedang uwuh ini saya berikan kepada keluarga dan teman-teman untuk dicoba. Ternyata mereka tertarik dan menyukainya," ujar Mirza.
Melihat respon yang positif, terbersit ide untuk mengembangkan wedang uwuh ini. Apalagi masyarakat meyakini bahwa rempah-rempah bagus untuk kesehatan. Berangkat dari sana, Mirza kemudian meneliti tentang wedang uwuh itu di laboratorium biologi Universitas Sumatera Utara.
Ada beberapa hal yang ingin diketahuinya dari penelitian tersebut. "Pertama kandungan zat apa saja berikut manfaat yang dapat diperoleh untuk kesehatan. Kemudian minuman ini aman dikonsumsi untuk siapa saja dan mulai dari umur berapa. Terakhir bagaimana komposisi racikan yang pas ketika menjadi minuman kemasan, supaya bisa diterima oleh semua kalangan," ungkapnya.
Lebih dari satu tahun penelitian itu dilakukan hingga Mirza berhasil menemukan komposisi yang dirasakan pas untuk diolah menjadi minuman kemasan. "Setelah barulah saya kembangkan wedang uwuh ini menjadi usaha dengan nama Wedang Rempah Nusantara. Saya juga mengajak teman-teman, yakni Sibli Surya Putra, Ade Prima Putri dan Nova Supriadi untuk ikut bersama mengembangkan usaha ini. Teryata mereka mau bergabung," jelasnya.
Bulan April 2021, Wedang Rempah Nusantara resmi diproduksi dan dipasarkan. Minuman ini diyakini memiliki khasiat untuk menurunkan kolesterol, melancarkan peredaran darah, mencegah masuk angin, kaya antioksidan dan menghangatkan badan. Meskipun masih di tengah suasana pandemi virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), namun Mirza optimistis dan yakin jika minuman ini akan disambut positif oleh masyarakat.
"Rempah-rempah sudah lama diyakini bagus untuk kesehatan dan dimasa pandemi ini, masyarakat yakin bahwa minuman tersebut bisa meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh. Saya melihat pandemi COVID-19 justru menjadi momentum untuk mengenalkan serta memasarkan produk ini," katanya.
Untuk memasarkan Wedang Rempah Nusantara ini, Mirza mengoptimalkan kanal digital, selain jalur konvensional. Pandemi COVID-19 membuat banyak orang bekerja dari rumah (work from home) sehingga penggunaan layanan digital seperti pemakaian internet menjadi dominan.
"Hampir semua media sosial kami gunakan, baik untuk pemasaran maupun promosi. Kami juga masuk ke dalam ekosistem marketplace seperti Shopee, Lazada, Gojek, Grab dan sebagainya. Di samping itu kami juga membuat website www.wedangnusantara.id. Sedangkan untuk jalur konvensional kami bermitra dengan kafe, restoran, hotel dan supermarket," jelasnya.
Di samping itu, pihaknya juga membagikan lebih dari 100 kotak Wedang Rempah Nusantara kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena terpapar virus Corona. "Syaratnya mudah. Waktu itu kita cuma meminta menghubungi lewat akun instagram kita dan menyertakan alamat. Semua kita kirim secara gratis. Awalnya kita targetkan 100 kotak. Namun karena permintaan yang masuk melewati target, akhirnya kita kirim semua kepada mereka yang sedang isolasi mandiri. Dan respon mereka sangat positif. Mereka merasakan lebih segar setelah minum wedang ini. Ini juga menjadi promosi tidak langsung bagi produk ini," tuturnya.
Berkat kerja keras Mirza bersama timnya, produk Wedang Rempah Nusantara tersebutdalam waktu singkat dapat diterima oleh konsumen dan dipasarkan secara luas. "Peran teknologi digital seperti media sosial, marketplace dan pembuatan website sangat mendukung pemasaran kami dalam masa pandemi ini. Respon masyarakat sangat baik dan kami sangat mengapresiasi itu. Terlebih kami saat ini sedang menggarap pasar luar negeri," ujarnyaujarnya sambil menambahkan bahwa produksi Wedang Rempah Nusantara setiap bulannya sekitar 10.000 kotak.
Mirza mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencoba masuk ke pasar Korea Selatan. Hal ini juga mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan. Melalui komunikasi intensif, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Bapak Umar Hadi, antusias dengan Wedang Rempah Nusantara ini dan beliau saat ini tengah membantu pengembangan pasar di Korea Selatan. Kami sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah melalui Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan," ujarnya.
Bantuan juga datang dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag dan Bank BNI dalam berbagai bentuk. Seperti konsultasi mengenai pembuatan katalog produk sesuai standar internasional, promosi di luar negeri baik secara online maupun offline dan lainnya. "Untuk pasar dalam negeri terus kami kembangkan. Saat ini daerah pemasaran mencakup Sumatra Utara, Riau, Aceh, Sumatra Barat, Lampung, Jakarta, Kalimantan, Sulawesi dan masih banyak lagi. Kami terus mengembangkan pasar di dalam dan luar negeri," tuturnya.
Mirza bersyukur bahwa di tengah pandemi COVID-19 saat ini, ada peluang usaha yang bisa digarap dengan optimal, yakni dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dan mengolahnya menjadi produk yang baik untuk kesehatan.
Sebelum menekuni usaha ini, Mirza pernah menjadi eksportir rempah-rempah. Pengalaman sebagai eksportir rempah-rempah menyadarkannya bahwa selama ini Indonesia lebih banyak mengekspor komoditas tersebut dalam keadaan mentah dan bukan produk jadi yang bernilai tambah.
"Rempah-rempah ini diolah di negara tujuan ekspor tersebut dan kemudian produk jadinya dijual di Indonesia. Artinya kita hanya mengekspor bahan mentah sekaligus hanya sebagai pasar. Keuntungan paling besar diperoleh pihak asing. Padahal harga jual itu mereka juga yang menentukan. Hal ini juga yang membuat saya untuk menekuni pengolahan rempah-rempah menjadi minuman kemasan," tuturnya.
Baik Mirza, Sibli Surya Putra, Ade Prima Putri dan Nova Supriadi mempunyai cita-cita bahwa Wedang Rempah Nusantara dapat diterima secara luas di mancanegara sehingga dunia internasional tidak hanya mengenal Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah saja, namun juga dalam hal industri pengolahannya juga.