Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Saat ini kondisi Inggris sedang diterpa krisis bahan bakar minyak (BBM). Krisis BBM ini dapat terjadi disebut-sebut karena imbas dari keputusan Inggris untuk angkat kaki dari Uni Eropa (UE) atau yang dikenal Brexit.
Melansir dari CNN, Rabu (29/9/2021), tentu hal ini menyebabkan kepanikan dalam memenuhi BBM terlihat dalam beberapa hari terakhir. Warga Inggris terus memenuhi antrean di banyak pom bensin.
Para pengemudi terpaksa mengantre berjam-jam di sejumlah pom bensin yang masih beroperasi. Selain itu beberapa pengemudi yang sempat melakukan perjalanan terpaksa harus meninggalkan mobil mereka setelah tangki bensin mereka kering.
Dengan kondisi yang sudah sangat kacau seperti ini, tidak heran bila pasokan BBM di sejumlah pom bensin telah habis dan harus berhenti beroperasi untuk sementara hingga persediaan bensinnya sudah diisi kembali.
Bahkan untuk membantu menangani masalah tersebut, pihak militer Inggris telah disiagakan untuk mengirimkan pasokan bensin ke sejumlah pompa bensin di seluruh Inggris. Hal ini dilakukan pemerintah Inggris karena saat ini mereka sedang kekurangan pengemudi truk pengantar BBM hingga memaksa beberapa pom bensin untuk tutup pekan lalu.
Sementara itu, bila kondisi ini tidak terselesaikan makan akan ada banyak pekerja pada sektor esensial yang tidak dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa bahan bakar.
Asosiasi Medis Inggris (BMA) pada Senin (27/9) kemarin menyerukan langkah-langkah darurat untuk memungkinkan para staf kesehatan dapat menjadi prioritas ke bahan bakar, mengingat bahwa penggunaan BBM bisa jadi hal yang sangat krusial dalam sektor ini.
"ada risiko nyata bahwa staf NHS (Layanan Kesehatan Nasional) tidak akan dapat melakukan pekerjaan mereka, dan menyediakan layanan vital dan perawatan kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya," kata Dr. Chaand Nagpaul, ketua dewan BMA, dalam sebuah pernyataan.
"Sementara Pemerintah telah mengatakan sedang menyusun rencana untuk mengurangi kekurangan pengemudi (truk) HGV untuk mengangkut bahan bakar, hasilnya tidak akan langsung terlihat. Oleh karena itu, petugas kesehatan dan pekerja penting harus diberikan akses prioritas ke bahan bakar sehingga mereka dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka dan menjamin perawatan kepada pasien," Jelasnya lagi
Meski demikian, kondisi krisis BBM ini juga sangat merugikan mereka yang sangat membutuhkan pasokan BBM agar dapat bekerja, seperti misalnya seorang supir.
"Industri taksi membawa penumpang disabilitas, dan pendidikan khusus membutuhkan anak-anak ke sekolah, dan dokter dan perawat yang tidak mengemudi, atau ketika mobil mereka rusak. Ini adalah layanan masyarakat vital yang 100% bergantung pada bahan bakar," kata Lawrie, direktur National Private Hire and Taxi Association.
Lawrie mengatakan dia telah mendengar laporan tentang pengemudi taksi di kota Inggris Colchester yang harus berhenti mengemudi selama akhir pekan untuk menghemat bahan bakar sehingga mereka dapat memastikan kalau mereka dapat mengangkut siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus minggu ini.
"Kami punya pensiunan yang tinggal di rumah, karena kami tidak bisa menjangkau mereka," tambahnya.
Lawrie mengatakan jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka para pekerja yang menggantungkan hidupnya pada pasokan BBM akan sangat menderita.
"Kalau tidak ada BBM tidak ada pemasukan karena kita pakai BBM untuk berangkat kerja. Jadi kalau tidak bisa menyetir tidak bisa jemput penumpang, kalau tidak bisa jemput penumpang, kita tidak ada pemasukan. Jadi masalah besar," tambah Lawrie.(dtf)