Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Barcelona sudah kalah dua kali beruntun di Liga Champions, dan kini terancam gagal lolos dari fase grup. Andai itu terjadi, mereka akan mengulang torehan buruk dua dekade silam.
Ya, sudah 20 tahun berlalu sejak Barcelona keok di penyisihan grup, tepatnya di musim 2000/2001. Saat itu, Barcelona yang dilatih Lorenzo Serra Ferrer diisi para pemain seperti Emmanuel Petit, Frank de Boer, Rivaldo, Jari Litmanen, Luis Enrique, Phillip Cocu, Sergi Barjuan, hingga Pep Guardiola.
Di musim itu juga ada Xavi Hernandez yang masih berusia 20 tahun, serta Carles Puyol yang baru menjalani musim keduanya di tim utama Barcelona. Secara kualitas, mereka jelas tim bagus karena berstatus runner-up LaLiga dan semifinalis Liga Champions di musim sebelumnya.
Tergabung dalam Grup H bersama AC Milan, Leeds United, dan Besiktas, Barcelona punya peluang bagus untuk lolos ke fase berikutnya. Kemenangan telak 4-0 atas Leeds di Camp Nou membuka lebar-lebar jalan tersebut.
Namun jalan terjal kemudian hadir. Besiktas secara mengejutkan menghajar Barcelona 3-0 di Istanbul. Camp Nou seketika kehilangan angkernya di matchdy ketiga, saat Milan mampu meraih kemenangan 2-0 di sana.
Dua kekalahan beruntun membuat posisi Barcelona melorot, karena baru mengumpulkan 3 poin, di bawah Milan dan Leeds yang sudah punya 6 poin. Angka Barcelona itu sama dengan Besiktas yang cuma jadi remah-remah di hadapan Milan dan Leeds.
Dari situ, terlihat Barcelona mulai pincang. Peluang lolos mulai sulit diraih. Saat diwajibkan menang di tiga laga berikutnya, Blaugrana cuma bisa sekali melakukannya.
Menghadapi Milan di San Siro, Barcelona butuh hat-trick Rivaldo agar bisa menahan imbang 3-3. Rivaldo lagi-lagi jadi penyelamat saat bertemu Leeds di matchday kelima, di mana golnya di injury time membuat laga menjadi 1-1.
Akhirnya, kemenangan 5-0 atas Besiktas di matchday terakhir tak lagi berarti banyak, karena hanya memastikan Barcelona finis posisi ketiga dengan 8 poin dan mendapat jatah transfer ke Piala UEFA (sekarang Liga Europa). Tiket ke babak selanjutnya diambil Milan (11 poin) dan Leeds (9 poin).
Sebetulnya Barcelona sempat absen di Liga Champions 2003/04. Ketika itu, mereka berpartisipasi di Piala UEFA karena cuma finis urutan keenam di musim sebelumnya. Namun jika ditanya kapan terakhir kali Barcelona gagal lolos fase grup Liga Champions, musim 2000/2001 adalah jawabannya.
Di musim ini, Barcelona terancam mengalami nasib serupa usai menelan kekalahan di dua matchday pertama dan menempati posisi juru kunci Grup E dengan 0 poin. Posisi skuad asuhan Ronald Koeman ada di bawah Bayern Munich (6 poin), Benfica (4 poin), dan Dynamo Kiev (1 poin). dtc