Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailycom-Siborongborong. Harga biji kopi arabika di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara kembali mengalami kenaikan. Para petani kopi kembali bergairah karena harga telah mendekati harga normal sebelum pandemi Covid-19 menghantam.
Jika selama pandemi Covid-19 harga terpuruk di kisaran Rp 16.000/kg, dalam periode dua bulan terakhir grafik harga biji kopi terus mengalami tren peningkatan. Dimana saat ini telah mencapai harga di kisaran Rp 30.000/kg, mendekati harga normal. Bahkan diperkirakan harga masih akan terus membaik seiring peningkatan permintaan dan bursa harga di pasar internasional (terminal kopi dunia).
"Dalam dua bulan terakhir grafik harga biji kopi arabika terus menanjak seiring meningkatnya bursa harga kopi di terminal kopi dunia. Per hari ini, Senin (4/10/2021) kita membeli biji kopi dari petani di kisaran Rp 30.000/kg untuk kualitas super. Untuk kualitas sam-sam di kisaran Rp 27.000- Rp 28.000/kg," kata Joko Prabowo, Pimpinan PT Sumatera Specialty Coffees (SSC), kepada medanbisnisdailycom.
Ia juga menyampaikan, bursa harga biji kopi dunia mengikuti dinamika dan bursa terminal kopi internasional. "Untuk jenis arabika, mengikuti terminal kopi di New York (Amerika Serikat). Sedangkan untuk jenis robusta mengikuti terminal kopi di London (Inggris). Nah, kita mengikuti terminal kopi New York, karena bisnis kita fokuskan ke biji kopi arabika," kata Joko.
PT SSC yang berlokasi di Desa Pohon Tonga, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), merupakan perusahaan pengumpul biji kopi ternama dan terbesar di Taput. Perusahaan ini memiliki gudang pembelian dan pengeringan biji kopi di Siborongborong dan gudang penyortiran di Kota Berastagi, Kabupaten Karo, sebelum diekspor.
Untuk menjaga kualitas biji kopi tetap terjamin, PT SSC juga menjalin mitra dengan petani perseorangan maupun dengan kelompok tani pembudidaya. Perusahaan ini juga secara rutin membantu para petani dengan menyediakan bibit kopi berkualitas dan melakukan pendampingan kepada para petani.
Kembali ke soal harga, Joko juga menyampaikan posisi harga saat ini diperkirakan masih akan terus membaik. Mengingat saat ini bukan merupakan periode panen raya kopi.
Disebutkannya, pada masa panen raya kopi (biasanya pada bulan November-Desember), harga justru meningkat karena kualitas biji kopi lebih bagus. Saat ditanya berapa harga ekspor biji kopi/kg di pasar internasional setelah melalui penyortiran dan pengapalan?
"Wah, itu rahasia perusahaan. Yang pasti kita optimis harga semakin bagus, agar para petani mitra kembali bergairah," imbuhnya.