Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dua mantan kepala dinas (Kadis) yang dicopot Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution justru 'dipromosikan' (demosi) sebagai kepala bidang (Kabid). Keduanya adalah Syarif Armansyah Lubis, sebelumnya menjabadi Kadis Lingkungan Hidup menjadi Kabid di Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla). Selanjutnya ada Khairunnisa, sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) menjadi Kabid di Dinas Perindustrian.
Padahal, saat menjadi kepala dinas, kedua pejabat itu sebelumnya menduduki jabatan eselon II. Sementara, jabatan kepala bidang (kabid) itu setingkat eselon III.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Medan, Zain Noval, ketika dikonfirmasi tidak membantah bahwa Syarif Armansyah Lubis dan Khairunnisa yang sebelumya pejabat eselon II digeser menjadi kabid atau pejabat eselon III.
"Iya (benar), di jabatan administrator," ujarnya kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Meski sedikit aneh adanya penurunan jabatan dari kadis menjadi kabid, Noval mengaku hal itu tidak ada menyalahi ketentuan. "Sudah sesuai ketentuan," tuturnya.
Sebelumnya pada Rabu (29/9/2021), Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution melakukan penyegaran dengan melantik 11 pejabat setingkat eselon II. Dengan adanya pelantikan ini, dua pejabat sebelumnya dinonjobkan alias tidak memiliki jabatan.
Adapun pejabat yang dinonjobkan adalah Syarif Armansyah Lubis sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Posisinya kini ditempati Zulfansyah Ali Saputra yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas PU.
BACA JUGA: Bobby Nasution Nonjobkan Tante Dzulmi Eldin, 11 Pejabat Eselon II Dilantik
Selanjutnya Khairunnisa, tante atau kerabat dari mantan Wali Kota Medan, Dzulmi Edlin itu nonjob setelah jabatannya diisi oleh Edliaty yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, menegaskan bahwa tidak ada kepentingan pribadi dalam melakukan pelantikan. Ia mengutamakan kinerja
"Saya sampaikan dalam memilih tidak ada kepentingan pribadi, tidak ada melihat personal," katanya.
Program prioritas Pemko Medan, kata dia, sudah ditetapkan. Sehingga pejabat yang dilantik harus mengerti akan hal tersebut.