Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Aliansi Gerak Tutup TPL di Kabupaten Toba kembali turun ke jalan dengan tuntutan tutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena sangat merugikan masyarakat atas kerusakan alam hutan.
"Sekarang kita menyaksikan Tano Batak kesakitan. Bencana ekologis seperti banjir bandang, longsor dan kekeringan kerap terjadi. Kondisi hutan semakin kritis dari waktu ke waktu. Air Danau Toba semakin surut, sungai banyak yang mati dan sumber air bersih semakin berkurang. Petani semakin sering mengalami gagal panen akibat iklim yang tidak menentu. Penyebab utama kehancuran lingkungan Tano Batak adalah kerusakan hutan yang selama 30 tahun terakhir," ujar pimpinan aksi Aliansi Gerak Tutup TPL, Benget Sibuea, Rabu (6/10/2021), di Bundaran DI Panjaitan, di Balige.
Benget Sibuea dalam pers rislis yang dibagikan kepada wartawan mengatakan, penyebab kerusakan hutan dan lingkungan adalah akibat dari aktivitas PT TPL yang sebelumnya bernama PT Inti Indo Rayon Utama(IIU) memiliki konsesi seluas 167.912 hektar hutan di Tano Batak.
"Selain mengakibatkan kerusakan hutan, pemberian izin konsesi tersebut juga telah merampas hak-hak masyarakat adat, petani, hak masyarakat umum atas lingkungan hidup yang baik dan sehat di Tano Batak,"sebutnya.
Selain itu, juga disampaikan bahwa akibat beroperasinya PT TPL mengakibatkan tatanan kehidupan masyarakat adat Tano Batak turut terpuruk kehidupan yang damai dan rukun di kampung-kampung dipecah belah.
"Sumber daya alam yang melimpah hilang. Ancaman dan tantangan tak jarang terjadi. Alam pegunungan yang sebelumnya ditumbuhi oleh tanaman alam terbukti menjaga kandungan air kini telah habis dikarenakan aktifitas pembukaan lahan yang dilakukan oleh perusahaan,"ungkapnya.
Aliansi Gerak Tutup TPL yang disebutkan terdiri dari unsur komunitas masyarakat adat, mahasiswa, kelompok tani dan masyarakat di Kawasan Danau Toba dalam aksi menyampaikan tuntutan:
Aksi yang diikuti lebih dari 100 orang dijaga personel Satuan Polres Toba yang diawali dari Bundaran DI Panjaitan melakukan long march menuju Kantor Bupati Toba dengan tujuan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah setempat.