Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas. Keturunan Borsak Jungjungan Silaban (BJS) menggelar kebaktian doa syukuran di lokasi pemugaran perkampungan Borsak Jungjungan di Dusun I, Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, Minggu (10/10/2021).
"Kebaktian doa keturunan dari BJS, boru, bere dan ibebere digagas bersama. Ini juga bagian dari kegiatan peringatan yang masih tetap dilaksanakan pada setiap tanggal 10 Oktober 2020. Adapun tema kebaktian yang dituliskan dalam kitap suci, Psalmen 89:16," kata Ketua BJS Bonapasogit, Bangun Silaban, di Tipang, Kecamatan Baktiraja.
Menurut mantan Ketua DPRD Humbahas itu, pemilihan tempat kebaktian di Perkampungan BJS Tipang diinisiasi pengurus BJS sedunia dan BJS Bonapasogit.
"Adapan kegiatan doa kebaktian yang kami laksanakan didaulat bersama oleh keturunan BJS, bukan atas nama seseorang. Artinya, memilih tempat ini karena saat ini pemugaran masih tetap berjalan oleh panitia pelaksana pembangunan," ucapnya.
BACA JUGA: Sejam, Borsak Junjungan Silaban Kumpulkan Rp 200 Juta Dana Pembangunan Perkampungan di Tipang
Pengetua gereja, St Marnata Silaban, mengatakan, doa syukuran ini menekankan agar keturunan BJS bersatu padu dan terlahir generasi yang diberkati. "Kita keturunan marga Silaban agar sehati sepikiran dalam menyongsong berkat yang belimpah dari Tuhan," ujarnya.
Ketua BJS Medan, Daulat Sihombing, mengatakan, proses pemugaran ini sesuai rencana. Didukung keyakinan dan fakta sejarah bahwa Desa Tipang merupakan perkampungan BJS dan diwariskan ke generasi muda marga Silaban.
"Bahwa gagasan pemugaran perkampungan Silaban merupakan tanggung jawab bersama. Meletakkan dasar sejarah ke generasi kita sebagai bentuk tanggung jawab dengan dibuktikan perbuatan dan perilaku," imbuhnya.
Kata dia, pembangunan pugaran perkampungan BJS harus mengedepankan solidaritas dan pengorbanan. "Tampa semangat dan pengorbanan, semua rencana kita akan melambat. Terwujudnya pemugaran ini harus mengabaikan personal atau karena seseorang," tambah Rekson Silaban.
Komisaris BPJS ini mengaku kampung halaman BJS memiliki keindahan dan nilai historis luar biasa dan wajib diketahui dari generasi ke generasi. "Saya yakin Tipang ini berkembang, namun perlu perhatian dan penanganan serius," ujarnya.
Pengurus BPJS lainnya, Tonny Sihombing mengatakan, ini semangat baru, agar marga Silaban tetap bersatu padu untuk kelanjutan rencana pemugaran dari segi waktu, dana dan pikiran.