Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. PembelajaranTatap Muka (PTM) terbatas sudah berjalan di Sumatra Utara (Sumut) sejak awal minggu lalu. Meski protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan lancar, tetapi pengawasan orang tua siswa harus diperketat. Karena itu, orang tua diminta memastikan anak-anaknya kembali ke rumah tepat waktu.
"Saat ini proses PTM hanya berlangsung selama dua jam. Untuk itu, orang tua siswa harus memastikan anak-anaknya kembali ke rumah tepat waktu. Karena sekolah dipastikan sudah mengirimkan pemberitahuan, sehingga orang tua yang harus proaktif memastikan anaknya tiba di rumah tepat waktu," kata Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, Kamis (14/10/2021).
Pendiri Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) ini menuturkan prokes di YPSIM berjalan sesuai standar. Sejak awal anak-anak masuk, kemudian mereka cek suhu.
"Guru menunggu di dalam ruangan, menunjukkan prokesnya audah berjalan sesuai dengan hasil rapat. Di mana tempat duduk mereka sudah diatur berselang-seling. Jumlah muridnya tidak sampai 15 orang," terangnya.
Di YPSIM, kata dia, pembelajaran juga diatur hybrid. Di mana siswa yang tidak bisa mengikuti secara fisik mereka bisa mengikuti secara daring. Cara-cara seperti itu, merupakan standar yang sudah digariskan pemerintah.
Terkait pelaksanaan PPKM, semuanya berpatok pada SK empat menteri. Yang mana daerah yang diizinkan untuk PTM adalah yang berada di level 3. Karena itu, ia mengapresiasi gubernur dan wali kota serta bupati, lantaran PTM sudah berjalan di Sumut.
Begitipun, pihaknya juga menghargai orangtua siswa yang masih belum mengijinkan anaknya untuk sekolah tatap muka. "Tetapi saya berharap, kondisi ini tidak bisa berlarut-larut. Orangtua harus punya keyakinan bahwa vaksin sudah bisa melindungi anak dan orang lain," pungkasnya.
Ketua YPSIM, Finche Kosmanto, mengatakan, saat ini proses PTM masih diterapkan di tingkat SMA/SMK dan menyusul di tingkat SMP pada Jumat besok. "Sedangkan untuk SD, kita masih belum dilaksanakan karena siswanya belum divaksin. Jadi kita menunggu informasi lebih lanjut," katanya seraya menambahkan jumlah siswa SMA/SMK dan SMP yang divaksin mencapai 96%.