Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengunjungi Wilayah Kerja (WK) Rokan di Riau, Kamis (14/10). Ia pun mengapresiasi upaya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) atas kelancaran operasi dan tingkat produksi WK Rokan setelah alih kelola.
Selain itu, Arifin juga mendukung rencana kerja masif dan agresif untuk menaikkan produktivitas WK Rokan. Hal ini meliputi menjaga kinerja base business, program pengeboran, digitalisasi untuk mendorong efisiensi, dan kajian teknologi pengangkatan minyak tingkat lanjut (EOR).
"WK Rokan masih memiliki sumber yang potensial. Pemerintah selalu mendukung upaya untuk meningkatkan produksi dan kita harus satu visi untuk mewujudkannya. Tantangan selanjutnya bagaimana kita bisa mencapai yang lebih baik lagi karena produksi migas untuk kemaslahatan banyak orang dan juga menutup kesenjangan impor," kata Arifin dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).
Di kesempatan tersebut, Arifin menyemangati para pekerja di WK Rokan untuk menjaga tingkat produksi. Dengan demikian, hadirnya WK Rokan dapat memberikan manfaat optimal bagi negara dan masyarakat.
Saat mengunjungi Central Gathering Station (CGS) 10 di Lapangan Duri, Arifin juga mengecek pemanfaatan dan daur ulang air. Adapun daur ulang ini diproduksi dalam sistem injeksi uap (steam flood) berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
Tak hanya itu, dirinya juga meninjau fasilitas produksi di pusat digitalisasi Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC). Ia pun mengapresiasi upaya pekerja PHR dalam meningkatkan efisiensi produksi dan pemanfaatan teknologi di (IODSC).
"Jangan pernah lelah untuk terus melakukan proses penyempurnaan. Terus mencari terobosan nilai tambah. Jangan lengah dengan perkembangan teknologi yang ada dan terus memonitor teknologi yang bisa memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Anda semua adalah pahlawan devisa," katanya.
Apresiasi lainnya juga datang dari Gubernur Riau Syamsuar. Dirinya pun mendukung langkah PHR dalam mengelola Blok Rokan. "Saya melihat semangat para pekerja di WK Rokan tidak berubah. Kami dari pemerintah sangat mendukung upaya untuk menaikkan produksi karena akan berdampak pada pendapatan negara dan daerah," ungkap Syamsuar.
"Kegiatan operasi WK Rokan sejauh ini berjalan sesuai rencana untuk mengejar target yang ditetapkan. PHR menargetkan pengeboran 161 sumur, terhitung sejak alih kelola hingga akhir tahun. Sejauh ini, PHR telah mengebor 57 sumur tajak dengan mengoperasikan 16 rig. Jumlah rig pengeboran akan terus ditambah untuk mendukung upaya pencapaian target," katanya.Terkait hal ini, Direktur Utama Subholding Upstream Pertamina Budiman Parhusip mengatakan manajemen Pertamina akan terus berupaya mengoptimalkan produksi WK Rokan. Namun, ia mengatakan rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan membutuhkan dukungan semua pihak sehingga mencapai hasil optimal.
Di sisi lain, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengatakan fasilitas CGS 10 merupakan stasiun pengumpul minyak terbesar di Lapangan Duri. Fasilitas ini mengolah sekitar 240 ribu barel fluida per hari dan memproduksi minyak sekitar 20 ribu barel per hari.
Lapangan Duri, dikatakan Jaffee, juga merupakan salah satu lapangan injeksi uap (steamflood) terbesar di dunia yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
"Teknologi ini terbukti berhasil meningkatkan kinerja produksi Lapangan Duri lima kali lebih baik dibandingkan teknologi konvensional," katanya.
Lebih lanjut Jaffee menjelaskan pusat digitalisasi IODSC merupakan pusat kegiatan digitalisasi WK Rokan. Penerapan digitalisasi di WK Rokan setidaknya memberikan empat manfaat utama, yakni peningkatan kinerja keselamatan; penurunan signifikan dari potensi kehilangan produksi hingga sekitar 40 persen; optimalisasi kemampuan fasilitas produksi; dan peningkatan efisiensi.
"WK Rokan merupakan salah satu tulang punggung upaya pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030. Produksi WK Rokan menyumbangkan hampir 25 persen produksi minyak nasional," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kunjungan tersebut, Arif turut didampingi Gubernur Riau Syamsuar, Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Tenaga Ahli Komite Pengawas Bidang Operasi SKK Migas Nanang Abdul Manaf, Kepala Perwakilan SKK Sumbagut Rikki Rahmat Firdaus, Dirut Subholding Upstream Pertamina Budiman Parhusip, Dirut PHR Jaffee A Suardin, dan jajaran manajemen PHR WK Rokan.(dtf)