Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Nias Bharat. Ephorus Gereja BNKP, Tuhoni Telaumbanua angkat bicara menanggapi video viral Condrat Sinaga yang diduga menghina Suku Nias. Melalui akun Facebooknya "Tuhoni Telaumbanua", Senin (18/10/2021), ia mengimbau agar kasus tersebut ditanggapi dengan tenang, dan mempercayakan penyelesaiannya kepada penegak hukum.
Ephorus mengizinkan postingannya itu dikutip medanbisnisdaily.com. Ia menambahkan, tentang kasus penganiayaan pedagang sayur pasar Litiwari Iman Gea oleh para preman agar diselesaikan secara kekeluargaan. Para penegak hukum hendaknya juga profesional dalam melaksanakan tugasnya.
"Tentang kasus ibu Gea dan 'para premen' itu - ada baiknya diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi ke depan diharapan 2 hal: (1) Agar di pasar tidak terjadi tindakan semena-mena atau premanisme, (2) Penegak hukum hendaknya profesional dalam melaksanakan tugasnya. Terima kasih," kata Ephorus.
Berikut imbauan Ephorus:
"Kepada saudara-saudaraku yang kekasih.
Marilah kita menghadapi dengan tenang atas penghinaan yang dilakukan oleh Conrad Sinaga terhadap suku Nias. Biarlah ucapan kekejian yang diungkapkannya dalam video itu dihadapi dengan kritis, dan biarlah hukum di negara Republik Indonesia yang berbicara. Oleh karenanya, lebih tepat kelompok masyarakat Nias melaporkannya kepada Kepolisian.
Kita terpanggil untuk menjadi berkat bagi dunia ini, dan bila ada penghinaan keji seperti Condrat itu, tidak usah dibalas kejahatan dengan kejahatan. Apalagi, jangan mengkaitkannya sebagai konflik antar suku, karena dari videonya jelas itu adalah pribadinya yang kebetulan penampilannya dalam video pakai salib dan bermarga Batak. Kita perlu memahaminya, mungkin sedang galau atau memiliki persoalan pribadi. Kita mendoakan dalam kasih.
Roma 12:17 "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
BACA JUGA: Kasus Penganiayaan di Pasar Gambir, Kapolda Pertemukan Pedagang-Preman
Polisi Selidiki Kasus Penghinaan terhadap Suku Nias oleh Pemilik Akun Condrat Sinaga
Seperti diketahui, akun facebook Condrat Sinaga dalam videonya bicara resep penyelesaian kasus penganiayaan terhadap Litiwari Iman Gea, pedagang sayur Pajak Gambir oleh preman. Menurutnya, kasus itu hanya dapat diselesaikan secara holistik oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Namun, dalam video itu ia menyinggung Suku Nias. Kata Condrat, budaya tradisonal Nias, seperti tari perang rentan intervensi iblis. "Dia menari saja sudah ada perang, apalagi yang lain," kata Condrat.
Kata Condrat lagi, di Nias juga masih berlaku hukum yang menghormati orang tua. Yang memberikan sesuatu yang terbesar kepada orang tua. Ketika anak laki-laki menikah, istrinya, perawannya harus diberikan kepada bapaknya. "Itu mengerikan," ujarnya.
Dugaan penghinaan terhadap suku Nias oleh Condrat Sinaga ini sudah dilaporkan ke Polres Nias.