Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Apkasi Otonomi Expo Tahun 2021. Jokowi meminta para bupati mengejar target vaksinasi dan mengawasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas agar tidak terjadi klaster penyebaran corona.
"Kemarin saya mendapatkan informasi kita sudah menyuntikkan 171 juta dosis ke rakyat kita dan target kita nanti sampai di akhir Desember akhir tahun itu minimal 270 juta dosis. Masih banyak sekali dalam 2 bulan lebih ini yang harus kita lakukan utamanya yang berkaitan dengan vaksin," kata Jokowi saat membuka Apkasi Otonomi Expo 2021, yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/10/2021).
Sementara itu, Jokowi juga meminta agar kepala daerah mengawasi PTM terbatas yang kini telah dibuka lagi meski dengan protokol ketat. Berkaca dari pengalaman negara lain, kasus corona kembali meningkat saat sekolah kembali dibuka.
"Juga perlu saya ingatkan karena ini sudah hampir semuanya dibuka sekolah mulai pembelajaran tatap muka, kontrol lapangan harus terus dilakukan utamanya sekarang ini yang berkaitan dengan sekolah pembelajaran tatap muka. Betul-betul cek betul bahwa kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan ini betul-betul di jalankan," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan utamanya pemantauan penerapan protokol kesehatan di jenjang SD perlu diperhatikan. Sebab di negara lain kasus corona kembali meningkat saat sekolah dibuka kembali.
"Karena mengelola anak-anak yang terutama yang SD ini bukan hal yang mudah, satu dua mulai sudah ada yang terpapar lagi sehingga semua daerah saya harapkan juga kewaspadannya terhadap ini. Karena beberapa negara kemarin merangkak naik juga dimulai karena pembukaan sekolah dan kita tidak mau itu terjadi di negara kita," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta agar angota Apkasi atau Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia menyiapkan kapasitas RS dan kesiapan obat terkait COVID-19. Meskipun saat ini kasus COVID-19 di RI menurun.
"Juga cek juga kesiapan obat, kesiapan rumah sakit, meskipun saya tahu semuanya BOR nya sekarang sudah rendah semuanya dan sekali lagi kita harus mulai mengaktifkan ekonomi kita dan selalu siaga menghadapi semua yang tidak pasti karena dunia global sekarang ini betul-betul penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelum sebelumnya tidak pernah terjadi," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengapresiasi inisiatif Apkasi menyelenggarakan ekspo tersebut untuk menggerakkan perekonomian daerah. Namun Jokowi meminta agar kepala daerah tetap mewaspadai dan disiplin protokol kesehatan.
"Saya setuju perdagangan turisme investasi harus mulai digerakkan jangan terlambat, tetapi dengan catatan kesehatan tetap nomor satu. Perekonomian perlu diaktifkan dengan tetap waspada terhadap masalah kesehatan, disiplin potokol dan juga vaksinasi yang juga harus cepat dilanjutkan," imbuhnya.
Sementara itu, Jokowi juga meminta kepala daerah fokus meningkatkan keunggulan produk komoditasnya masing-masing dan tidak perlu ikut-ikutan mengembangkan produk komoditas tertentu, serta meningkatkan perdagangan dan ekspor. Hal itu karena harga komoditas di dunia mulai meningkat.
"Perdagangan antar daerah antar pulau harus terus dikembangkan dan setiap daerah sebaiknya fokus pada produk unggulannya jangan semuanya dikerjain, sehingga nanti ke depan bisa saling menopang. kita ini kan senangnya latah, karet ramai semua nanam karet, sawit ramai, semua nanam sawit, sawit ambruk semuanya juga ambruk, karet harganya jatuh semua juga ikut jatuh, jangan seperti itu. setiap daerah perlu fokus pada produk unggulannya, jangan daerah sana wah sana nanam karet kok bagus ekonomi baik rakyat kita suruh nanam karet ya pas baik iya pas jatuh itu hati-hati," kata Jokowi.
"Sekali lagi setiap daerah harus fokus pada produk unggulannya sehingga bisa saling menopang bisa saling mengisi bisa saling melengkapi dalam value chance nasional kita," ujarnya.(dtc)