Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumatera Utara, Hendra Cipta, mengatakan sudah sepantasnya Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, melalakukan evaluasi terhadap kinerja Ketua Komite Nasional Olahraga Nasional (KONI) Sumut, John Ismadi Lubis. Pasalnya, prestasi atlit yang mengikuti pegelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua Tahun 2021 yang telah usai diselenggaran, sangat mengecewakan. Sebab sebelumnya di PON XIX, Sumut berada di peringkat 9 dengan 16 emas, namun, saat PON Papua turun menjadi peringkat 13 dengan hanya 10 medali emas.
"Komisi E prihatin dengan prestasi olahraga sumut yang melorot dari PON sebelumnya, ini bukti bahwa kegagalan KONI Sumut sebagai induk organisasi dari semua cabang olahraga, yaitu dalam hal pembinaan terhadap seluruh cabor yang dianggap mampu meraih medali di PON Papua," kata Hendra kepada wartawan di Medan, Selasa (26/10).
Dia menyebutkan, kegagalan ini sangat mempengaruhi kesiapan Sumut untuk menjadi panitia maupun prestasi atlitnya untuk PON di 2024 mendatang. Sehingga menurutnya, hal ini harus mendapat perhatian serius dari Pemprov Sumut dan KONI.
"Jadi kalau kita mau mengevaluasi KONI hari ini, sudah sepantasnya dilakukan evaluasi, kesiapan untuk PON itu sudah tidak lama lagi, karna PON yang akan datang sebagai tuan rumah. Jadi kita harus sukses dalam prestasi dan juga selaku tuan rumah," ujarnya.
Dengan demikian, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, bahwa sangat wajar jika Gubsu Edy Rahmayadi ingin melakukan evaluasi terhadap Ketua KONI. Namun lanjutnya, evaluasi yang dilakukan tentunya tidak hanya kepada Ketua KONI saja.
"Tidak hanya evaluasi Ketua, tentunya juga program-program KONI, kemudian program pembinaan terhadap olahraga yang ada di sumut, menjadi perhatian serius oleh pemprovsu," ungkapnya.
Sebab, Komisi E menilai ada yang salah dalam pengelolaan KONI Sumut. Padahal, dari segi anggaran yang miliki KONI sudah sangat lebih dari cukup.
"Kami melihat bawah KONI yang lalu itu kesiapannnya tidak cukup matang, program itu memang terkendala karena covid-19. Akan tetapi itu tidak serta merta dijadikan alasan atas turunya prestasi olaharaga Sumut. Dan itu sudah sangat pantas untuk dieveluasi," pungkasnya.
Sebelumnya terkait jebloknya prestasi Sumut di PON XX Papua, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat ditanyai wartawan, Kamis (21/10/2021).
Kekecewaan Gubernur Edy tersebut, juga tidak terlepas dari tak terpenuhinya ekspektasinya pada PON XX itu. Sebab ia sebelumnya berharap prestasi olahraga Sumut bisa kembali ke era tahun 80-an, yakni berada dalam 3 besar peringkat PON.
"Kita memiliki 15 Juta penduduk, 33 kabupaten dan kota. Ini harus bekerja sama mencari bibit-bibit unggul kita, untuk melakukan PON ke depan. Saya tak ingin menjadi polemik, saling salah menyalahkan," ujar Edy.
Ia pun berharap, dukungan dari berbagai pihak termasuk awak media terus berdatangan dalam persiapan menghadapi PON 2024 mendatang.
"Tetapi mari kita bersama-sama, termasuk wartawan, jangan hanya menyiar-nyiarkan saja. Wartawan juga perlu mendoakan dan turut membesarkan olahragawan kita," ujarnya.
Edy Rahmayadi yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu pun mengaku akan melakukan evaluasi, mulai dari pencariaan bibit-bibit atlet muda di daerah, pembinaan, pendanaan dan mengoptimalkan cabang olahraga lumbung medali.
Evaluasi, kata Edy, termasuk juga membahas kinerja KONI Sumut dalam mengurusi olahraga di Sumut. Sehingga akan diketahui akar permasalahan, penyebab turunnya prestasi atlet Sumut di pagelaran PON Papua lalu. "Kita evaluasi semua. Kita evaluasi nanti apa yang perlu diambil langkah ke depan," pungkasnya.