Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Medan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menaungi dan membina anak-anak berkebutuhan khusus, tengah berbenah untuk meningkatkan pelayanan terapi dan edukatifnya. Tidak saja akan mengevaluasi dan merekonstruksi kembali kurikulum pengajaran yang diselaraskan dengan kebutuhan masyarakat, juga fokus membangun aspek kemandirian kepada anak-anak tersebut.
Demikian dikatakan Ketua YPAC Medan periode 2021-2026, Hj Revita Lubis, di sela pelaksanaan pemberian vaksinasi covid-19 kepada 350 siswa-siswi YPAC Medan bersama 150 orang keluarga siswa, di YPAC Medan, Senin (25/10/2021)
Vaksinasi ini sendiri merupakan kegiatan pertama YPAC di bawah kepengurusan Revita untuk menyongsong kegiatan belajar tatap muka yang dijadwalkan berlangsung awal tahun 2022. Program yang akan disusun untuk siswa-siswi YPAC akan difokuskan untuk membekali anak-anak dengan soft skill dan hard skill yang akan bermanfaat sebagai modal mereka setelah tamat dari YPAC.
“Biar bagaimanapun kita bertanggungjawab untuk membina anak-anak tersebut menjadi lebih mandiri, mengurangi ketergantungan terhadap orang lain, baik secara fisik maupun ekonomi. Jadi programnya akan menyentuh langsung kebutuhan dan kemampuan mereka. Pendekatannya tentu berbeda-beda antara satu kelompok siswa dengan siswa lainnya, disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Juga disesuaikan dengan minat mereka,” kata Revi dalam keterangan tertulisnya Rabu (27/10/2021)
Revita menilai, program yang sesuai untuk siswa-siswi YPAC adalah program yang langsung praktik. Untuk itu, ia akan membuka ruang untuk bekerja sama dengan institusi lain, serta berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan untuk kegiatan magang, sesuai dengan kemampuan anak-anak tersebut. Wanita yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial ini menyebutkan, beberapa kegiatan keterampilan yang akan diselenggarakan, di antaranya membatik, berkebun, aktivitas bengkel sederhana dan lainnya.
“Untuk guru-guru juga akan ditingkatkan pelatihan terapis wicara, maupun terapi lain yang berfungsi melatih saraf motorik dan sensorik anak. Kami juga akan melakukan pengembangan sarana dan prasarana untuk anak autis. Saat ini YPAC Medan sudah menangani 5 orang siswa autis. Jadi setelah fasilitas terapinya lengkap, kami akan membuka kesempatan yang lebih luas untuk penanganan anak-anak tersebut,” paparnya.
Saat ini, YPAC Medan, sambung Revita, telah dilengkapi dengan fasilitas aula, lapangan bola, ruang musik, ruang tata boga, ruang salon, ruang membatik, ruang komputer, ruang terapi, kolam terapi berombak, minimarket, library mini dan ruang belajar. Pihaknya
juga akan membenahi taman YPAC Medan yang saat ini kondisinya masih belum ramah anak. Taman ini nantinya akan bermanfaat untuk terapi. Mainan yang tersedia di taman juga harus mendukung untuk melatih motorik siswa, ujar wanita yang tengah serius membangun bisnis kuliner ini.
Untuk mendukung program-program itu,
diakui Revita, sudah banyak pihak yang bersedia berkontribusi dan mendukung kegiatan YPAC Medan melalui dana CSR. YPAC Medan kini menaungi 120 siswa yang didampingi oleh 40 guru. Kapasitas anak per kelas 8-10 anak, di mana satu orang anak akan didampingi oleh 1-2 orang guru.
“Siswa-siswi ini kan berbeda-beda kondisinya. Jadi kadang ada yang harus didampingi oleh dua orang guru, sehingga seluruh kegiatan pembelajaran dan terapi dapat dilaksanakan maksimal. Kami akan mengupayakan seluruh program dapat diserap oleh setiap anak dengan baik, dengan mengutamakan prinsip kepentingan terbaik bagi anak. Karena mereka juga memiliki hak yang sama dengan anak-anak lainnya,” pungkas Revita.