Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Bupati Dairi, Sumatra Utara, Eddy Keleng Ate Berutu memaparkan sejumlah program pembangunan yang akan, sedang dan telah dilakukan dalam memajukan kabupaten yang dipimpinnya. Pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi salah satu fokus perhatiannya. Begitu juga insfrastruktur dan pariwisata Danau Toba. Politikus Partai Golkar ini juga menyinggung Kampung Ulos di Kecamatan Silahisabungan yang diresmikan Menparekraf Sandiaga Uni pada 19 Fabruari 2021, serta pengembalian kejayaan Kopi Sidikalang.
Hal itu dipaparkan Eddy Berutu saat tampil sebagai pembicara dalam Seminar Nasional "Pengembangan SDM Unggul, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Guna Meningkatkan Daya Saing Indonesia", yang diselenggarakan Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Kamis (28/10/2021). Seminar tersebut berlangsung secara virtual yang dibuka Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Prof Dr Drs Sihol Situngkir MBA/MC.
Eddy menjelaskan, dalam RPJMN 2020-2024, Danau Toba masuk ke dalam kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Banyak pihak yang memperhatikan perkembangan Danau Toba, baik dari nasional maupun internasional. Dairi termasuk bagian dari DPSP, di mana 1 dari 16 geosite Kalidera Toba, yakni Silalahisabungun masuk wilayah Kabupaten Dairi.
"Kita bersyukur Danau Toba masuk Geopark Kaldera Toba. Yang harus kita upayakan saat ini adalah menjaga geosite agar bisa menghasilkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Eddy
Dalam pengembangan aksesibilitas pariwisata, Eddy Dairi menyampaikan pemerintah sedang melaksanakan pembangunan infrastruktur, di antaranya pembangunan Dermaga Paropo di Silalahi, pembangunan jalan lingkar dalam Danau Toba, serta dermaga wisata yang sudah selesai.
"Kita tetap membangun di tengah keterbatasan dalam membangun kawasan Tao Silalahi meski Indonesia masih pendemi covid-19," tegas Bupati Eddy.
Ia juga mengungkap keunggulan-keunggulan yang dimiliki Dairi, di antaranya Ulos Silalahi dan Kopi Sidikalang. Menurutnya, tenun ulos yang selama ini dipakai untuk adat, sekarang ditingkatkan menjadi tenun yang berkualitas, yakni Echo Fashion, sebagai upaya peningkatan pendapatan petenun di Kampung Ulos di bawah binaan Dekranasda Dairi.
Seperti diketahui, Kampung Ulos terdiri dari 5 desa. Di dalamnya, ada 400 pengrajin ulos yang bekerja setiap hari. Pemkab Dairi mengambil inisiatif melakukan diversifikasi produk. Awalnya, para penenun membuat ulos hanya dipakai saat upacara adat, namun kini ulos juga dibuat untuk digunakan dalam semua kesempatan.
“Langkahnya dengan cara mencari benang-benang yang lebih halus dan lebih stylish agar dapat diproduksi menjadi produk yang lebih fashionable,” kata Eddy dalam sebuah kesempatan berbeda.
Saat meresmikan Kampung Ulos, Sandiaga Uno mendorong para pengrajin ulos terus berinovasi untuk meningkatkan produksi dan mampu secara mandiri dalam membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sandiaga mencanangkan program one village one creative product atau satu desa satu produk kreatif untuk menjadikan ulos sebagai produk kreatif yang dapat membuka lapangan kerja. Produk kreatif juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan saat berkunjung ke Danau Toba khususnya Kabupaten Dairi.
Kopi Sidikalang
Bicara soal Kopi Sidikalang, Edy mengungkap bahwa Pemkab Dairi ingin mengakselarasi kejayaan Kopi Sidikalang dengan melakukan pembinaan kepada para petani kopi Kabupaten Dairi.
"Secara bertahap produk Kopi Sidikalang sudah sampai ke hilir yang diharapkan tidak hanya diekspor dalam bentuk green bean," ujar Bupati.
Seperti diketahui, Kopi Sidikalang dianggap sebagai salah satu varietas kopi terbaik di Sumatra, bersama dengan kopi Gayo, Simalungun. Kopi robusta Sidikalang terkenal memiliki tingkat keasaman yang rendah.
Kopi merupakan salah satu andalan sektor pertanian dari Kecamatan Sidikalang. Produk Kopi Sidikalang bahkan sudah menembus pasar lokal maupun pasar ekspor.
Pada 2018, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindang) Kabupaten Dairi mengadakan Festival Kopi Sidikalang. Salah satu tujuannya untuk mengembalikan kejayaan industri kopi Sidikalang di tengah persaingan perdagangan kopi lokal lainnya.
Kepada seluruh generasi milenial yang turut ikut dalam seminar tersebut, Bupati mengajak untuk kembali marsipature hutanabe, mengingat peran anak muda milenial untuk membangun kejayaan Kabupaten di seputar Danau Toba sangat diperlukan.
Di tengah pandemi Covid-19, Pemkab Dairi mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program, di antaranya melalui inkubasi bisnis.
"Ada beberapa mitra usaha yang bekerja sama untuk inkubasi bisnis untuk melatih dan mempersiapkan para pelaku usaha UKM menjadi pengusaha yang tangguh. Setelah lulus pelatihan, perbankan akan membiayai usaha-usaha mereka. Ada 30 pengusaha dari 7 Kecamatan," jelas Eddy.
Ia juga menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. "Bank Indonesia menilai Kabupaten Dairi berada di peringkat 3 ETPD (elektronifikasi transaksi pemerintah daerah) di tingkat Provinsi Sumatera Utara.
"Kita upayakan kebiasaan transaksi digital mulai diadopsi masyarakat. Dengan digitalisasi akan mempercepat inklusi keuangan," kata papar Eddy.