Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyusul ketegangan kedua negara terkait kesepakatan kapal selam bertenaga nuklir AS-Inggris-Australia. Ini merupakan pertemuan pertama bagi kedua pemimpin itu sejak pertikaian bulan lalu soal kesepakatan kapal selam baru, AUKUS, yang menyebabkan Australia membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam Prancis.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Biden mengungkapkan penyesalannya.
"Apa yang terjadi adalah, menggunakan frasa bahasa Inggris, apa yang kami lakukan adalah canggung, itu tidak dilakukan dengan elegan," kata Biden kepada Macron di Roma, Italia di mana keduanya berkumpul untuk mengikuti KTT G20, seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (30/10/2021).
"Saya mendapat kesan bahwa Prancis telah diberitahu jauh sebelumnya, bahwa kesepakatan (Prancis dengan Australia) tidak akan tercapai," tutur pemimpin Amerika itu.
Biden pun menyebut Prancis sebagai mitra yang sangat dihargai. "Kami tidak memiliki sekutu yang lebih baik daripada Prancis," katanya.
Itu adalah tanda penyesalan paling jelas dari AS sejak dimulainya pertikaian diplomatik, yang membuat Prancis menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra.
Macron pun menyambut baik upaya AS untuk meredakan krisis, dengan mengatakan: "Yang benar-benar penting sekarang adalah apa yang akan kita lakukan bersama dalam beberapa minggu mendatang, beberapa bulan mendatang, tahun-tahun mendatang."
Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan itu menyebutkan AS telah menjanjikan "aset-aset tambahan" untuk upaya kontra-terorisme Prancis di Sahel.
Kepada para wartawan usai pertemuan itu, Macron mengatakan bahwa "Biden telah membantu, dengan komitmen AS yang kuat akan pertahanan Eropa, tetapi apa yang terjadi selanjutnya adalah penting."
"Kepercayaan itu seperti cinta: Deklarasi itu bagus, tetapi bukti lebih baik lagi," kata Macron.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan bahwa setelah pertemuan tersebut, kedua belah pihak "bergerak maju" dalam hubungan mereka.(dtc)