Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan saya kesempatan dan kesehatan untuk hari ini. Terkhusus bagi saya, hari ini adalah momen yang sangat spesial karena masih mampu melalui hari-hari penuh perjuangan hingga mencapai masa purnabakti ini.
Tak terasa, sudah 39 tahun (01 Februari 1982-30 Oktober 2021) saya mengabdikan diri sebagai guru di SMPN 05 dan SMP Terbuka 05 Medan. Beragam hal saya lalui, mulai suka dan duka. Mulai dari era konvensional hingga milenial (era 4.0).
Dengan pengalaman panjang itu, apalagi di tengah keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan kita, saya yakin bahwa hampir semua rekan guru tentunya selalu berusaha memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak didiknya. Faktor utama yang membuat semangat saya tetap membara adalah bisa bertemu dengan rekan-rekan sejawat dan siswa-siswi dengan beragam karakter masing-masing.
Dengan latar belakang berbeda, maka tujuan siswa-siswi ke sekolah juga berbeda. Hanya saja, menurut pengamatan saya, bahwa salah satu faktor yang paling menentukan keberhasilan siswa adalah keberhasilan dia menemukan sosok idola atau panutan, baik di sekolah maupun keluarga.
Hal ini tentu selaras dengan pernyataan Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan adalah tuntunan di dalam pertumbuhan anak-anak. Pendidikan akan berhasil apabila mampu membentuk karakter yang baik serta memiliki sikap santun dalam berinteraksi.
Karakter merupakan kata kunci yang kita tanamkan terhadap peserta didik dalam menggapai kelulusan. Cerminan dari karakter yang baik, secara moral akan terlihat pada nilai keimanan yang melekat pada diri seseorang, yang akan terpancarkan pada ketakwaan yang digapainya. Nilai religius itu kemudian akan terpancar dalam perilakunya sebagai warga negara yang baik, mulai dari perilaku jujur, rendah hati, serta jauh dari sikap sombong dan angkuh.
Pembentukan diri yang mulia itu merupakan sikap mental yang memacu untuk berbuat berbagai kebajikan dalam mengarungi kehidupan yang lebih baik.
Sayangnya, selama puluhan tahun saya menjadi guru, harus diakui pada umumnya belum mampu memaksimalkan nilai religius dan nilai kewarganegaraan itu dengan baik. Oleh karena itu, pesan saya sebagai pensiunan guru, dibutuhkan model pembelajaran yang dapat melahirkan berbagai inovasi dan kreativitas peserta didik kita.
Ruang-ruang kelas serta ruang keluarga harus mampu dijadikan sebagai tempat untuk penggemblengan kebangkitan anak bangsa. Berbagai tantangan ke depan, yang semakin kompleks harus dijadikan momentum untuk melahirkan berbagai inovasi terhadap lulusan yang dipersiapkan dengan baik oleh pendidikan modern itu sehingga tidak ada lagi lulusan yang terbuai dengan prestasi masa lalu. Semoga keinginan untuk menoreh berbagai prestasi masa depan menjadi sasaran setiap lulusan.
Untuk menutup catatan pendek ini, saya akan merindukan setiap jam istirahat, obrolan kopi, dan lambaian tangan siswa dan kolega. Kenangan itu akan selalu abadi. Saya yakin, kita hanya berpisah dalam hubungan kerja.
Harapan saya, bapak/ibu jangan memutuskan hubungan persaudaraaan kita ini. Tetaplah saling menghubungi. Karena bapak dan ibu semua selalu ada di hati. Mohon doanya agar masa pensiun ini cukup saja membuat saya kehilangan rutinitas bekerja saja, tapi bukan berarti kehilangan kesempatan untuk mengabdi dan berkarya di lingkungan dan momentum yang berbeda.
Sebagai insan pribadi dalam perjumpaan kita selama puluhan tahun ini,pasti ada kesalahan dan kekurangan baik dalam sikap dan tutur kata untuk itu saya mohon dimaafkan.Terkhusus untuk alumni SMPN 05 yang sekarang telah menjadi guru, saya bangga dengan kalian.
Dulunya anak didik, sekarang menjadi setara, menjadi sahabat dan kolega. Bila saya hitung-hitung selama 39 tahun mengabdi dengan rata-rata 300 orang lulusan setiap tahun, maka sudah hampir puluhan ribu orang anak didik saya yang pasti menyebar di seluruh wilayah nusantara dengan berbagai profesi masing-masing.
Akhirnya, semoga masa pensiun saya penuh berkah dan bermanfaat untuk semua orang hingga akhir hayat. Dan kepada rekanku, sahabatku dan kolegaku, selamat menunaikan tugas, tetap semangat dan saling bersinergi. Majulah pendidikan Indonesia. Sayonara. Bahtera laju!
Kasmar Lumbanraja SPd
Pensiunan Guru PPKn SMPN 05 dan SMP Terbuka 05 Medan