Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada Oktober 2021, Sumatra Utara (Sumut) mencatatkan deflasi sebesar 0,06%. Deflasi Sumut disumbang penurunan harga beras, ikan dencis, sawi hijau dan pir. Komoditas lainya yakni angkutan udara, pengharum cucian/pelembut dan tomat juga ikut menyumbang deflasi pada Oktober.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, pada Oktober 2021, tiga kota IHK di Sumut tercatat deflasi, yaitu Pematangsiantar sebesar 0,36%, Medan sebesar 0,05% dan Gunung Sitoli sebesar 0,07%.
"Sementara dua kota IHK lainnya yakni Sibolga mencatatkan inflasi sebesar 0,11% dan Padangsidempuan sebesar 0,06%. Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumut pada Oktober 2021 deflasi 0,06%," katanya, Senin (1/11/2021).
Syech mengatakan, deflasi Oktober 2021 menyebabkan inflasi tahun kalender (Oktober 2021 terhadap Desember 2020) masing-masing kota IHK yakni Sibolga inflasi 1,22%, Pematangsiantar inflasi 0,67%, Medan inflasi 0,80%, Padangsidimpuan inflasi 0,70% dan Gunung Sitoli deflasi 0,79%. Jadi inflasi tahun kalender gabungan 5 kota IHK di Sumut sebesar 0,77%.
Sementara inflasi tahun ke tahun (Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) masing-masing kota yakni Sibolga inflasi 2,91%, Pematangsiantar inflasi 2,81%, Medan inflasi 1,75%, Padangsidimpuan inflasi 2,10% dan Gunung Sitoli inflasi 1,22%. Dengan demikian, inflasi tahun ke tahun gabungan 5 kota IHK di Sumut sebesar 1,86%.
Syech mengatakan, dari 24 kota IHK di Pulau Sumatra, pada Oktober 2021 ada 19 kota tercatat inflasi. "Inflasi tertinggi di Bungo sebesar 0,78% dengan IHK 106,57 dan terendah di Pangkal Pinang sebesar 0,03% dengan IHK sebesar 105,01. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,44% dan terendah di Bengkulu sebesar 0,02%," katanya.