Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah akan memberlakukan pensiun dini (early retirement) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas total 5,5 Gigawatt (GW). PLTU yang bersumber dari batu bara itu nantinya akan digantikan dengan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
"Indonesia akan membuka peluang investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit batu bara yang kemudian bertransisi ke energi terbarukan. Indonesia telah mengidentifikasi terdapat 5,5 GW PLTU batu bara yang bisa masuk dalam proyek ini," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun resminya di Instagram, dikutip detikcom, Rabu (3/11/2021).
Sri Mulyani menyebut proses transisi itu membutuhkan dana hingga US$ 25-30 miliar atau setara Rp 357-429 triliun (kurs Rp 14.300) selama delapan tahun ke depan.
Target ini disampaikan secara langsung di depan para pimpinan perusahaan global yang berpusat di Inggris. Sri Mulyani mengklaim perusahaan-perusahaan tersebut ingin mendengar komitmen Indonesia dalam perubahan iklim.
Salah satu komitmen pemerintah Indonesia adalah diterbitkannya Peraturan Presiden mengenai Nilai Emisi Karbon (NEK) yang belum lama ini disahkan. Ia turut menyebutkan proyek pengembangan kendaraan listrik dan baterai di Tanah Air.
"Begitu juga halnya potensi Indonesia pada pengembangan kendaraan dan baterai listrik, serta pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektar yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan," ujarnya.
Sri Mulyani juga mengatakan para pimpinan perusahaan yang hadir sangat antusias dalam menanyakan dan mendukung instrumen pendanaan hijau yang dibentuk pemerintah. Instrumen yang dimaksud adalah Green Bonds and Blended Finance.(dtf)