Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ratusan buruh berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Senin (8/11/2021) siang.
Dalam aksi tersebut, mereka yang tergabung dari 3 elemen Serikat Pekerja/Buruh yakni Serikat Buruh Merdeka Indonesia (SBMI), FSB-Kikes dan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) meminta kenaikan UMP Sumut dan UMK sebesar 10 persen.
Selain itu, massa buruh juga meminta agar Wali Kota Medan, Bobby Nasution mencopot Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Medan Hannalore Simanjuntak.
"Kita meminta agar pak Wali Kota Medan mencopot Kadisnaker Kota Medan, dan mengeluarkan pegawai Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan Rusti Hutajulu serta meminta agar SK Dewan Pengupahan Kota Medan Tahun 2021-2024 direvisi," kata Ketua Umum (Ketum) Serikat Buruh Merdeka Indonesia (SBMI) Rintang Berutu SH didampingi Ketua BPC SBMI Kota Medan, Syaiful Amri, dalam orasinya.
Pasalnya, sambung Rintang, Kadisnaker Kota Medan dinilai tidak transparan dalam perekrutan anggota Dewan Pengupahan Kota Medan.
"Bu Kadis bilang sudah sesuai aturan, namun kami menilai justru telah melanggar aturan, tapi bu Kadis selalu berbicara sesuai apa yang disampaikan oleh anggotanya, sementara kami paham betul seperti apa pengrekrutan anggota Dewan Pengupahan," tegas Rintang Berutu.
Atas hal itu, sambung Rintang, kami menganggap adanya dugaan nepotisme.
"Kenapa kami menganggap adanya dugaan nepotisme, karena didalam perekrutan sebenarnya kawan-kawan perlu tau bahwa anggaran Dewan Pengupahan tahun 2022 untuk 40 orang di Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur Pemerintah, Apindo dan SP/SB Kota Medan, tapi tanpa sebab bu Kadis malah memperkecil anggota pengupahan menjadi 28 orang tanpa alasan yang jelas," jelasnya.
Akhirnya beberapa perwakilan buruh diterima masuk untuk menyampaikan tuntutannya. "Aspirasi kita tadi di dalam diterima oleh asisten pemerintahan dan hasil pembicaraan mereka berjanji akan menyampaikannya ke Wali Kota," tandas Rintang Berutu.