Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Manchester United dinilai punya skuad yang mampu menjuarai Premier League. Lini tengah dianggap sektor terlemah, tapi dinilai masih lebih baik dari Liverpool.
Manchester United belum benar-benar lepas dari tren negatifnya. Kekalahan dari Manchester City di Old Trafford, Sabtu (6/10/2021) lalu adalah kekalahan keempat dalam enam laga terakhir di Liga Inggris, sementara cuma menang sekali.
Desakan untuk dilakukan perubahan di tim terus mencuat sejak MU takluk 0-5 dari Liverpool di kandang. Rumor pemecatan Manajer Ole Gunnar Solskjaer sempat menguat, dengan sejumlah nama calon pengganti sudah disebut-sebut.
Tapi baru-baru ini manajemen MU justru menegaskan dukungan terhadap Solskjaer. Situasi di 'Setan Merah' memantik komentar mantan penyerangnya, Dwight Yorke.
Yorke percaya secara komposisi tim, sebenarnya Manchester United sangat berkualitas dan kapabel untuk memenangi Premier League. Persoalannya, tim tak bekerja dengan optimal dan dirasa belum mencapai potensi maksimalnya.
"Saya rasa kami punya skuad yang mampu untuk menjuarai Premier League. Apakah mereka bermain seperti tim juara? Tidak," ungkap Dwight Yorke kepada talkSPORT dikutip Football365.
"Rasanya kita mesti mundur ke 3-4 musim lalu ketika Leicester memenangi Premier League. Anda lihat saja pemain-pemain yang mereka punya dan kami punya skuad yang sangat mampu untuk menjuarai Premier League."
"Ketika Anda punya pemain seperti Sancho dan Marcus Rashford tak bisa masuk ke tim inti, mau bilang kami tidak cukup kuat? Saya enggak percaya itu. Kami punya skuad fantastis, kami memperkuat pertahanan, punya kiper fantastis, kami punya bek sayap yang bisa menyerang," imbuhnya.
Lini tengah MU jadi sektor yang banyak disoroti, dengan duet Fred-Scott McTominay dipertanyakan efektivitasnya. Dwight Yorke percaya itu bukan alasan, karena MU punya pemain-pemain lain yang brilian seperti Bruno Fernandes dan Paul Pogba.
Ia pun membandingkannya dengan Liverpool, yang sebenarnya tak terlalu istimewa.
"Orang-orang bicara soal lini tengah, tapi Anda kan tak bisa punya tim yang sempurna. Saya melihat ke Liverpool dan tanpa bermaksud merendahkan, mereka bermain dengan Jordan Henderson di tengah, Naby Keita, dan...saya bahkan enggak ingat siapa yang mendampingi mereka ketika mengalahkan kami," ungkap penyerang MU era 1998-2002 ini. dtc