Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailycom-Taput. Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumatera Utara, Zulfikar Tanjung, secara resmi mengukuhkan kepengurusan SMSI Kabupaten Tapanuli Utara, periode 2021-2026, di Gedung Sopo Partukkoan Tarutung, Rabu (10/11/2021).
Selain Ketua SMSI Sumut, hadir pada acara pelantikan: Sekretaris SMSI Sumut, Eris Julieta Napitupulu beserta jajaran pengurus, Dinas Kominfo Sumatera Utara, Forkopimda Taput, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, serta Organisasi Kepemudaan (OKP).
Usai dilantik dan menerima Pataka, Ketua SMSI Taput,Jan Piter Simorangkir dalam sambutannya menyampaikan dengan terbentuknya SMSI Taput, akan menjadi motivasi kuat kepadanya untuk mengemban amanah dan kepercayaan organisasi selama 5 tahun ke depan, sesuai dengan bimbingan dan arahan pengurus SMSI Provinsi Sumatra Utara.
"Dengan demikian saya selaku ketua dan seluruh pengurus terlantik, akan berkomitmen melaksanakan tugas sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMSI," ucapnya.
Ia menyebutkan dengan hadirnya SMSI di Kabupaten Tapanuli Utara sebagai bagian dari tanggungjawab pers, sesuai dengan fungsinya dan sebagai penyampai informasi di tengah masyarakat luas, yang senantiasa menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Di tengah era digital berkemajuan saat ini tidak terkecuali di wilayah Tapanuli Utara, dengan banyaknya muncul perusahaan dan pekerja jurnalistik yang berbasis di media online, tentu tidak lepas dari yang namannya kompetisi, sehingga tidak menutup kemungkinan munculnya 'adu cepat' informasi untuk mengejar rating atau jumlah pembaca.
"Sehinggga bisa saja tidak didukung akurasi dalam penyampaian laporan atau berita, yang berujung ter abaikannya kaidah kode etik jurnalistik," katanya.
Jan Piter melanjutkan, kekhawatiran lain juga muncul bahwa di tengah bebas dan derasnya pergerakan media sosial baik itu melalui jejaring face book, instagram, twitter dan sejenisnya yang dilakukan orang per orang, akan semakin menambah rumitnya arus penyampaian informasi dan kebenarannya, yang bukan produk jurnalistik, dan berpotensi akan membuat bingung dan suasana gaduh di tengah masyarakat.
"Jika Pers tidak dengan cepat hadir meluruskan informasi simpang siur tersebut dan menggantikanya dengan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, kondisi itu akan semakin parah," ucapnya
Momentum pelantikan SMSI Taput hari ini yang bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 Nopember, akan menjadi motivasi bagi kebangkitan para jurnalis, untuk lahir menjadi pejuang-pejuang ditengah masyarakat dalam menyampaikan kebenaran dan senantiasa berada dalam nafas kepentingan masyarakat umum.
Kepada seluruh pengurus dan anggota yang baru dilantik. Kehadiran SMSI di Tapanuli Utara bisa dimaknai sebagai bentukan rumah baru bagi pekerja jurnalistik yang bertanggungjawab dan akan bekerja secara profesional.
Pada sisi lain, SMSI Tapanuli Utara juga berharap, dalam konteks dukungan terhadap tugas-tugas jurnalistik di daerah ini, juga akan memunculkan keterbukan informasi dari berbagai pihak, stakeholder maupun pemerintah, yang akan disampaikan secara terukur dan akuratif kepada masyarakat melalui produk jurnalistik yang dapat dipertanggungjawabkan.
Di hadapan para undangan yang menghadiri acara pelantikan, ia meyakinkan bahwa pers yang bertugas di wilayah Taput akan senantiasa melaksanakan tugasnya secara profesional dan itu akan dibangun lewat diskusi konstruktif, pendidikan dan latihan berkelanjutan di internal SMSI Taput sendiri.
Pada saat bersamaan, pers Taput akan tetap melakukan fungsi sosial kontrol dalam konteks melakukan kritik terhadap kebijakan dan kegiatan yang dilakukan pemerintah, yang akan disampaikan secara baik dengan mendekatkan sebuah permasalahan dan kendala yang terjadi di tengah masyarakat dan mencari solusinya.
Ia juga tidak menampikkan serta menyadari bahwa kondisi saat ini, seringkali pers keluar dari jalur tugasnya dan berpotensi membuat keresahan atau rasa tidak nyaman, akibat perilaku sejumlah oknum yang mengatasnamakan dirinya wartawan atau sejatinya adalah wartawan.
"Percayalah Bapak Ibu dan saudara sekalian, ke depan melalui organisasi SMSI dan organisasi kewartawanan lainnya yang eksis di daerah ini, kita akan segera memasuki peradaban baru; yakni pers yang cerdas, adil, kreatif, edukatif, dan profesional," ucapnya.
Disebutkannya, sangat beralasan bagaimana pun juga bahwa pers dalam melakukan tugas jurnalistiknya serta payung kebebasan berkarya yang melindunginya, tidak luput dari kesalahan dan kebablasan. Untuk itu, kepada insan pers dituntut harus menjaga nilai-nilai etis yang terkandung dalam Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
Tentu, tidak bisa menggunakan atas nama kebebasan, akhirnya mencaci maki orang, atas nama kebebasan memfitnah orang, atas nama kebebasan menyebarkan kebohongan, menghakimi kepintaran dan kecerdasan orang dan sebagainya.
"Kebebasan Pers yang dimaksud bukan seperti itu, tetapi dilakukan secara beretika dan bertanggung jawab, sesuai dengan slogan SMSI hari ini yakni ,Stop Hate, Stop Crime dan Stop Hoaks," tandasnya.