Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bulan Mei lalu, Amazon Web Services (AWS) mengumumkan kolaborasi dengan penyedia payment gateway Midtrans, yakni platform Pojok Usaha yang memampukan UMKM untuk mengadopsi teknologi serta layanan cloud AWS dengan mudah. Melalui platform ini, UMKM juga bisa mengakses solusi pembayaran dan bisnis dari Midtrans.
Dalam tahun pertama berjalannya Pojok Usaha, AWS dan Midtrans menargetkan lebih dari 10.000 UMKM Indonesia agar dapat mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kehadirannya di dunia maya, dan menciptakan efisiensi serta sumber-sumber pemasukan baru dengan cara memanfaatkan kekuatan teknologi.
Pendiri Mutia Karya, Jumi Sanoprika, berkisah ketika pertama kali memulai usaha. Mutia Karya merupakan warung sembako yang menjual beras dan berbagai kebutuhan sehari-hari di Medan. Bertolak dari asal-usul yang cukup sederhana, siapa yang menyangka bahwa Mutia Karya sedang mengembangkan sebuah platform yang memampukan sesama pelaku warung untuk terhubung dengan ekosistem supplier hingga logistik yang lebih luas.
Pertemuan pertama Mutia Karya dengan dunia digital adalah ketika bergabung dengan GoStore, layanan pembuat situs web e-commerce milik Gojek. Jumi pun kemudian mengikuti beberapa seri webinar, salah satunya mengenai Pojok Usaha. Dari sanalah ia berkenalan dan membuat keputusan untuk masuk ke dalam platform Pojok Usaha.
"Selain Mutia Karya sendiri, kami juga bercita-cita memampukan sesama pengusaha warung agar bisa berekspansi untuk menjangkau dan melayani daerah-daerah lain. Terlebih dengan adanya dobrakan-dobrakan baru dalam bidang logistik, antara lain sharing warehouse, bekerja sama dengan reseller untuk menghadirkan pengantaran yang lebih cepat, dan banyak lagi," kata Jumi, Kamis (11/11/2021).
Dengan platform bernama Mikrolet yang tengah dikembangkan Jumi dan tim Mutia Karya di atas infrastruktur teknologi AWS, para pelaku warung kini bisa langsung terhubung dengan pabrikan atau kilang secara langsung.
Awalnya, Jumi tidak memiliki latar belakang sama sekali dalam coding, namun kemudian mengikuti program beasiswa yang diselenggarakan AWS dan Dicoding. Ia juga rajin mengikuti pelatihan AWS lainnya seperti Cloud Practitioner Essentials, Security Essentials, dan bahkan baru-baru ini Solutions Architect Essentials. "AWS membantu saya memahami teknologi yang menjadi fondasi bagi bisnis kami sendiri," tuturnya.
Dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan, Jumi berharap Mutia Karya bisa membantu petani secara langsung, bahkan keseluruhan ekosistem tanpa terkecuali. Ia juga mendukung sesama pelaku UMKM untuk ikut menjalankan transformasi digital lewat platform Pojok Usaha.
Country Manager AWS Indonesia, Gunawan Susanto mengatakan, pihaknya bangga sekali dengan cerita Mutia Karya dan Livina Global Teknologi, karena layanan, infrastruktur, dan dukungan yang dihadirkan AWS dimaksudkan untuk memberdayakan pelaku usaha dari segala skala bisnis untuk menjawab isu-isu sosio-ekonomi, sekarang dan di masa mendatang. "Berawal dari bisnis konvensional, kini keduanya telah bertransformasi menjadi usaha yang inovatif dan bahkan dapat menginspirasi dan memberdayakan sesama pelaku UMKM lainnya," katanya.