Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Persoalan ruwetnya memimpin Provinsi Sumatera Utara, disampaikan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kepada para ulama dalam wadah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut.
Mantan Pangkostrad itu ingin ada sinergi yang kompeherensif untuk mewujudkan Sumut yang bermartabat, yang menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh warga Sumut.
Itu disampaikan Edy saat membuka Konferensi dan Silaturahim Ulama, Umara, TNI-Polri yang digelar MUI Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (12/11/2021).
Edy menyebutkan butuh sesuatu yang sulit diucapkan. Ia telah mempelajari job description dirinya selaku gubernur, yang kemudian dituangkan dalam rencana pembangunan.
Dan selepas kegiatan konferensi dan silaturahim itu, Edy Rahmayadi ingin bertemu dengan para tokoh lintas agama untuk membicarakan tatakelola pemerintahan yang begitu ruwet.
"Saya tidak tahu, saya bingung dan saya was-was. Itulah yang saya katakan kepada Asren ini (Ketua Panitia)," ujar Edy Rahmayadi.
Karenanya konferensi dan silaturahmi itu adalah langkah awal. "Saya nanti kepingin ada tema-tema kecil yang bisa kita bahas dan itu sama sama kita saling mengawasi," tambah Edy.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Sumut, Dr H Maratua Simanjuntak, mengatakan antara ulama dan umara (pemerintah) adalah bagian tak terpisahkan dalam melaksanakan pembangunan.
Hadir juga pada acara itu, di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumut, Prof Dr H Abdullah Syah MA, Tuan Guru Besilam, Dr H Zikmal Fuad MA, dan para Ketua MUI kabupaten/kota se-Sumut, serta sejumlah Pimpinan OPD Pemprov Sumut.
Konferensi itu diisi dengan pemaparan materi dari 4 pembicara, yakni Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Lubis Lc MA (Ketua MUI Pusat/Rektor UIN Jakarta), Ketua Umum MUI Sumut Dr H Maratua Simanjunyak, Kabid Paldam Kodam I/BB Kolonel Toto Raharjo mewakili Pangdam I/BB, dan Kasubdit Babinkamtibmas Polda Sumut AKBP Budiman kewakili Kapolda Sumut.